Sebanyak 10 emplacemen halte Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang dilaporkan mengalami kerusakan. Kondisi ini tentu saja mengancam keselamatan para penumpang yang setiap harinya mengandalkan moda transportasi publik tersebut.
Kerusakan pada emplacemen halte bervariasi, mulai dari retak, berlubang, hingga ambles. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya penerangan di beberapa halte, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama di malam hari.
Para penumpang mengeluhkan kondisi halte yang rusak dan berharap pemerintah segera melakukan perbaikan. Mereka merasa khawatir akan keselamatan mereka, terutama saat naik dan turun dari bus.
Kerusakan emplacemen halte ini disinyalir akibat usia pakai dan beban kendaraan yang melintas. Selain itu, faktor cuaca dan kurangnya perawatan juga diduga menjadi penyebab kerusakan.
Pemerintah Kota Semarang didesak untuk segera merespons keluhan masyarakat dan melakukan perbaikan terhadap halte-halte yang rusak. Perbaikan ini penting untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang, serta meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di Kota Semarang.
Selain perbaikan fisik, pengawasan rutin juga perlu ditingkatkan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Hal ini penting untuk memastikan halte-halte Trans Semarang tetap dalam kondisi layak dan aman bagi para penggunanya.
