Seratus bibit Losida (Lumbricus rubellus dan Eisenia foetida) ditanam di Desa Kenteng, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penanaman Losida ini bertujuan untuk mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Losida dipilih karena kemampuannya dalam mengolah sampah organik dengan cepat dan efektif.
Kepala Desa Kenteng, menjelaskan bahwa program penanaman Losida ini merupakan salah satu upaya desa dalam mengatasi permasalahan sampah. Sampah organik yang dihasilkan warga cukup banyak, dan dengan adanya Losida, diharapkan sampah tersebut dapat diolah menjadi kompos. Hal ini akan berdampak positif bagi lingkungan dan juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Losida dikenal sebagai cacing pengolah sampah organik yang handal. Cacing ini dapat mengonsumsi sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan kotoran hewan, kemudian mengubahnya menjadi kompos yang kaya nutrisi. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk pertanian dan perkebunan.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. Dengan mengolah sampah organik secara mandiri, masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi beban TPS. Ke depannya, pemerintah desa berencana untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara budidaya Losida dan pemanfaatan kompos.
Dengan penanaman 100 bibit Losida ini, Desa Kenteng berharap dapat mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
