Semarang, kota yang kaya akan kuliner, menjadi tujuan utama bagi para perantauan yang pulang kampung saat libur Lebaran. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk melepas rindu, tidak hanya dengan keluarga, tetapi juga dengan cita rasa khas Semarang yang telah lama dirindukan.
Berbagai tempat makan, mulai dari restoran hingga warung kaki lima, dipadati pengunjung. Menu-menu andalan seperti lumpia, bandeng presto, dan wingko babat menjadi incaran utama. Antrean panjang pun tak menyurutkan semangat mereka untuk menikmati hidangan favorit.
Suasana hangat dan ramai di tempat-tempat kuliner tersebut menambah semarak suasana Lebaran. Para perantauan tampak menikmati momen kebersamaan sambil bercengkrama dengan keluarga dan teman. Tak sedikit pula yang membawa oleh-oleh kuliner khas Semarang untuk sanak saudara di perantauan.
Meningkatnya kunjungan ke tempat-tempat kuliner ini memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha. Omzet penjualan mereka meningkat signifikan selama periode libur Lebaran. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner khas Semarang tetap menjadi daya tarik yang kuat, terutama bagi para perantauan.
Selain menikmati kuliner, para perantauan juga memanfaatkan momen libur Lebaran untuk berwisata di Semarang. Kota ini menawarkan berbagai destinasi menarik, mulai dari wisata sejarah hingga wisata alam. Libur Lebaran menjadi kesempatan yang berharga untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati keindahan kota Semarang.
