Setelah terendam banjir selama beberapa hari, belasan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali memulai aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM). Genangan air yang sebelumnya merendam ruang kelas dan fasilitas sekolah lainnya telah surut, memungkinkan proses belajar mengajar kembali berjalan normal.
Para guru dan siswa dengan semangat kembali ke sekolah. Meskipun beberapa sekolah masih terdapat sisa-sisa lumpur dan kerusakan ringan, semangat belajar tidak surut. Mereka bahu-membahu membersihkan lingkungan sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat segera berlangsung.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan dan pendataan terhadap sekolah-sekolah terdampak banjir. Bantuan berupa sarana dan prasarana pendidikan juga telah disalurkan untuk mempercepat proses pemulihan.
Prioritas utama adalah memastikan keamanan dan kenyamanan siswa dalam proses belajar. Sekolah-sekolah yang masih tergenang atau mengalami kerusakan parah akan tetap melanjutkan pembelajaran secara daring hingga kondisi memungkinkan untuk PTM.
Meskipun kegiatan belajar sempat terganggu, para guru tetap optimis mengejar ketertinggalan materi. Berbagai strategi pembelajaran disiapkan untuk memastikan siswa tetap mendapatkan haknya dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Beberapa sekolah memanfaatkan ruang kelas yang tidak terdampak banjir, sementara yang lain melakukan pembersihan secara gotong royong. Kebersamaan antara guru, siswa, dan orang tua menjadi kunci dalam menghadapi situasi pasca banjir.
Selain fokus pada pemulihan kegiatan belajar mengajar, Dinas Pendidikan Kota Semarang juga memperhatikan kondisi psikologis siswa. Trauma healing dan pendampingan diberikan kepada siswa yang terdampak banjir untuk membantu mereka kembali pulih dan beradaptasi.
Proses pemulihan pasca banjir di sekolah-sekolah terdampak masih terus berlangsung. Diharapkan dalam waktu dekat, seluruh sekolah dapat kembali melaksanakan PTM secara normal dan anak-anak dapat kembali belajar dengan nyaman dan aman.
Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kepada sekolah-sekolah terdampak banjir. Pemulihan infrastruktur dan sarana prasarana pendidikan menjadi prioritas untuk memastikan proses belajar mengajar tidak terganggu dalam jangka panjang.
Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi bencana dan meminimalisir dampaknya terhadap pendidikan. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama menjadi modal utama dalam membangun kembali sekolah dan memastikan masa depan pendidikan anak-anak.
Keberhasilan pemulihan pasca banjir di sektor pendidikan merupakan bukti nyata dari ketangguhan dan kerjasama seluruh pihak. Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di masa mendatang.

Kategori: bencana alam, jawa tengah, pendidikan, semarang
Tag:banjir, jawa tengah, pembelajaran tatap muka, pendidikan, sekolah dasar, semarang