Semarang - Masjid Jami Pekojan Semarang memiliki tradisi unik selama bulan Ramadan, yakni menyediakan bubur India untuk menu buka puasa. Bubur dengan cita rasa rempah yang khas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi jemaah yang datang berbuka puasa di masjid bersejarah tersebut.
Bubur India ini dimasak dengan berbagai rempah-rempah, seperti kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan jintan. Proses memasaknya pun dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tungku kayu bakar, sehingga aroma dan rasanya semakin autentik. Tradisi penyajian bubur India ini sudah berlangsung secara turun temurun sejak zaman dahulu.
Ketua Takmir Masjid Jami Pekojan Semarang menjelaskan bahwa bubur India ini merupakan bentuk akulturasi budaya antara masyarakat India dan Indonesia. Keberadaannya menjadi simbol kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kota Semarang. Selain itu, penyajian bubur India ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarjemaah.
Setiap harinya, panitia menyiapkan sekitar 500 porsi bubur India untuk dibagikan kepada jemaah yang berbuka puasa. Tidak hanya jemaah masjid, masyarakat sekitar pun turut menikmati bubur India ini. Kehadiran bubur India di Masjid Jami Pekojan Semarang menambah semarak bulan Ramadan di kota tersebut dan menjadi salah satu daya tarik wisata religi.
Salah seorang jemaah yang rutin berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan mengaku sangat menyukai bubur India tersebut. Ia mengatakan bahwa rasa bubur yang kaya rempah dan aroma kayu bakar memberikan sensasi tersendiri saat berbuka puasa. Menurutnya, bubur India ini merupakan menu buka puasa yang unik dan berbeda dari biasanya.

Kategori: kuliner, religi, tradisi
Tag:bubur india, buka puasa, kuliner, masjid jami pekojan, ramadan, semarang, tradisi