Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Gejala DBD bervariasi, mulai dari demam ringan hingga demam berdarah yang berat dan mengancam jiwa.
Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri khusus, yaitu berwarna hitam putih dan aktif menggigit pada pagi hingga sore hari. Siklus hidup nyamuk ini dimulai dari telur, larva, pupa, dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk mematangkan telurnya, sehingga mereka aktif mencari mangsa untuk digigit.
Gejala DBD yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, dan ruam merah pada kulit. Pada kasus DBD yang lebih parah, dapat terjadi perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, dan bintik-bintik merah di kulit. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu:
- Menguras: Menguras tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali.
- Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, dan tempayan.
- Memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Plus pada 3M Plus meliputi beberapa kegiatan tambahan, seperti menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk.
Membersihkan lingkungan sekitar rumah juga penting dalam upaya pencegahan DBD. Buanglah sampah pada tempatnya dan pastikan tidak ada genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk. Gotong royong membersihkan lingkungan secara berkala juga sangat dianjurkan.
Upaya pencegahan DBD tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka kejadian DBD dapat ditekan.
Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga. Oleh karena itu, mari kita jaga kesehatan diri dan keluarga dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan pencegahan terhadap penyakit, termasuk DBD.
Peran serta aktif masyarakat dalam pencegahan DBD sangat penting. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman penyakit DBD.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan tunggu sampai terjangkit DBD baru melakukan tindakan pencegahan. Mulailah dari sekarang untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, bebas dari nyamuk penyebab DBD.
Dengan melakukan 3M Plus secara rutin dan konsisten, kita dapat memutus mata rantai penularan DBD. Mari kita bersama-sama berjuang melawan DBD demi mewujudkan Indonesia sehat.
Jangan anggap remeh penyakit DBD. Meskipun terlihat seperti penyakit biasa, DBD dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Kenali gejalanya dan segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala DBD.

Kategori: balita, bayi, bayi baru lahir, gizi, ibu hamil, kader kesehatan, kesehatan, nifas
Tag:balita, bayi, edukasi, februari, imunisasi, kader, karangdoro, kesehatan, pemantauan tumbuh kembang, penyuluhan, posyandu, puskesmas, semarang, vitamin a