Semarang - Sejumlah kantor pemerintahan di Kota Semarang kini tampak lebih redup. Pengurangan penggunaan penerangan ini merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah kota. Beberapa lampu di lorong dan ruangan tertentu dimatikan, terutama di luar jam kerja.
Kebijakan ini diambil sebagai langkah penghematan pengeluaran untuk listrik. Dana yang dihemat akan dialokasikan untuk program-program lain yang dianggap lebih prioritas, seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan pelayanan publik. Meskipun demikian, pengurangan penerangan ini tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi pegawai dan masyarakat yang berkunjung.
Beberapa pegawai mengakui bahwa kondisi kantor yang lebih gelap memang sedikit mengganggu. Namun, mereka memahami bahwa kebijakan ini diambil untuk kepentingan yang lebih besar. Mereka juga diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik, misalnya dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik ketika tidak digunakan.
Pemerintah Kota Semarang berharap kebijakan efisiensi anggaran ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah. Selain penghematan listrik, upaya efisiensi juga dilakukan di sektor lain, seperti penggunaan anggaran perjalanan dinas dan pengadaan barang dan jasa.
Masyarakat diharapkan dapat memahami dan mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam rangka efisiensi anggaran. Dengan pengelolaan keuangan daerah yang lebih efektif dan efisien, diharapkan pembangunan kota dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
