Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh atau May Day di Semarang berakhir ricuh. Insiden ini disayangkan oleh berbagai pihak, termasuk Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jepara.
Menurutnya, Hari Buruh seharusnya diperingati dengan kegiatan yang kondusif dan konstruktif, bukan dengan tindakan anarkis yang merugikan banyak pihak. Ia menekankan bahwa esensi dari May Day adalah untuk memperjuangkan hak-hak buruh secara damai dan bermartabat.
"May Day seharusnya menjadi momentum untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan secara baik-baik, melalui dialog dan negosiasi yang konstruktif," ujarnya.
Ia berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen buruh untuk selalu mengedepankan cara-cara yang damai dan menghindari tindakan provokatif yang dapat memicu kericuhan.
"Mari kita jadikan Hari Buruh sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas dan memperjuangkan hak-hak buruh dengan cara-cara yang cerdas dan bermartabat," pungkasnya.

Kategori: berita daerah, berita lokal, hukum dan kriminalitas, ketenagakerjaan, peristiwa, sosial
Tag:Aksi Buruh, demo, Demo Buruh, Hari Buruh, jepara, Kericuhan, May Day, semarang, SPSI, unjuk rasa