Es Marem, siapa yang tak kenal minuman segar khas Semarang ini? Rasanya yang manis dan legit, berpadu dengan tekstur lembut es puter, membuat Es Marem menjadi primadona pelepas dahaga, terutama di tengah teriknya matahari. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kesegarannya yang melegenda, Es Marem memiliki sejarah yang panjang dan berawal dari es puter sederhana?
Awalnya, Es Marem hanyalah es puter biasa yang dijajakan oleh para pedagang keliling di Semarang. Es puter ini dibuat dengan bahan-bahan sederhana seperti santan, gula, dan berbagai rasa alami. Seiring waktu, seorang pedagang bernama Pak Marem mulai berinovasi dengan menambahkan bahan-bahan lain seperti roti tawar, kacang hijau, dan tape ketan hitam ke dalam es puter buatannya.
Inovasi Pak Marem inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Es Marem yang kita kenal sekarang. Kombinasi rasa manis, gurih, dan asam dari berbagai bahan tersebut menciptakan harmoni rasa yang unik dan menyegarkan. Nama "Es Marem" sendiri diambil dari nama Pak Marem, sang pencipta resep asli. Berkat cita rasanya yang istimewa, Es Marem quickly mendapatkan tempat di hati masyarakat Semarang dan menjadi minuman favorit lintas generasi.
Kini, Es Marem telah menjadi ikon kuliner Kota Semarang. Meskipun banyak varian es modern bermunculan, Es Marem tetap mempertahankan eksistensinya dan terus digemari. Kehadiran Es Marem bukan hanya sekadar pelepas dahaga, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah dan budaya kuliner kota ini. Menikmati Es Marem serasa dibawa kembali ke masa lalu, merasakan nostalgia dan kesederhanaan yang tak lekang oleh waktu.
