Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kasus keracunan makanan, terutama yang disebabkan oleh penggunaan nitrogen cair pada makanan atau yang dikenal dengan istilah Chiki Ngebul atau Es Asap. Langkah ini diambil sebagai antisipasi menyusul maraknya kasus keracunan makanan akibat konsumsi jajanan tersebut di beberapa daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pedagang jajanan di Kota Semarang. Fokus pengawasan akan ditujukan pada penggunaan nitrogen cair dalam makanan, serta memastikan penerapan standar keamanan dan higienitas pangan.
Bambang menjelaskan bahwa penggunaan nitrogen cair dalam makanan memang diperbolehkan. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Pedagang harus memastikan nitrogen cair telah menguap sempurna sebelum makanan dikonsumsi. Sisa nitrogen cair yang tertinggal dalam makanan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Risiko yang ditimbulkan akibat konsumsi nitrogen cair yang belum menguap sempurna antara lain luka bakar pada saluran pencernaan, perforasi atau lubang pada lambung dan usus, serta gangguan pernapasan. Oleh karena itu, pengawasan terhadap penggunaan nitrogen cair dalam makanan menjadi sangat penting.
Selain pengawasan terhadap penggunaan nitrogen cair, Dinas Ketahanan Pangan juga akan melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan masyarakat tentang pentingnya keamanan pangan. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang cara memilih dan mengolah makanan yang aman dan sehat.
Dinas Ketahanan Pangan akan memberikan edukasi kepada pedagang tentang cara yang tepat dalam menggunakan nitrogen cair, termasuk takaran yang aman dan prosedur penanganan yang benar. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir risiko keracunan makanan akibat penggunaan nitrogen cair.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih jajanan, terutama yang menggunakan nitrogen cair. Pastikan makanan yang dikonsumsi telah diolah dengan higienis dan aman. Perhatikan pula kondisi fisik makanan dan pastikan nitrogen cair telah menguap sempurna sebelum dikonsumsi.
Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang berkomitmen untuk menjamin keamanan pangan bagi masyarakat. Upaya pengawasan, pembinaan, dan sosialisasi akan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus keracunan makanan, khususnya yang disebabkan oleh penggunaan nitrogen cair.
Kerjasama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan keamanan pangan. Dengan kesadaran dan peran aktif semua pihak, diharapkan masyarakat Kota Semarang dapat terhindar dari risiko keracunan makanan dan dapat menikmati jajanan yang aman dan sehat.
Selain fokus pada jajanan Chiki Ngebul, Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang juga mengawasi keamanan pangan secara menyeluruh, termasuk makanan siap saji dan bahan makanan lainnya. Pengawasan ini dilakukan secara rutin untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan yang beredar di masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan juga mendorong masyarakat untuk melaporkan jika menemukan pedagang yang menggunakan nitrogen cair secara tidak aman atau menemukan indikasi keracunan makanan. Laporan tersebut akan ditindaklanjuti dengan segera untuk mencegah meluasnya dampak negatif.
Bambang Pramusinto berharap dengan upaya-upaya yang dilakukan, masyarakat Kota Semarang dapat terlindungi dari risiko keracunan makanan dan dapat menikmati jajanan yang aman dan sehat. Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dijaga dan diprioritaskan.
