Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk segera mengkaji kondisi jalur Silayur yang dinilai rawan kecelakaan. Desakan ini muncul menyusul tingginya angka kecelakaan di jalur tersebut.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya kecelakaan di Silayur. Ia menekankan pentingnya kajian komprehensif untuk mencari solusi jangka panjang.
Jalur Silayur, yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal, memiliki karakteristik jalan yang sempit, menanjak, dan berkelok. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pengguna jalan, terutama kendaraan besar seperti truk dan bus.
Menurut Kadarlusman, kajian tersebut harus mencakup berbagai aspek, termasuk geometrik jalan, rambu-rambu lalu lintas, serta penerangan jalan. Hasil kajian diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan untuk meningkatkan keselamatan di jalur Silayur.
Selain kajian, DPRD Kota Semarang juga mendorong peningkatan pengawasan dan sosialisasi kepada pengguna jalan. Kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas juga dianggap penting dalam mencegah kecelakaan.
Beberapa solusi yang diusulkan antara lain pelebaran jalan, pemasangan guard rail di titik-titik rawan, dan penambahan rambu-rambu lalu lintas. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan rekayasa lalu lintas untuk membatasi kendaraan besar yang melintas di jalur tersebut.
DPRD Kota Semarang berharap Pemerintah Kota Semarang dapat segera merespon dan menindaklanjuti desakan ini demi keselamatan pengguna jalan di jalur Silayur.
