Semarang, Jawa Tengah – Perayaan Imlek tahun 2025 di Pecinan Semarang akan dimeriahkan dengan dress code khusus, yakni kebaya. Gagasan ini digagas oleh komunitas Pecinan Semarang untuk Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan mendapat sambutan positif.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah, Harjanto Halim, mengungkapkan bahwa rencana ini bertujuan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan mengenakan kebaya, semua warga, tanpa memandang latar belakang etnis dan budaya, dapat merayakan Imlek bersama dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Harjanto juga menjelaskan bahwa penggunaan kebaya sebagai dress code Imlek bukan hal baru. Pada masa lalu, perempuan Tionghoa di beberapa daerah di Indonesia memang mengenakan kebaya sebagai pakaian sehari-hari, sehingga ide ini sekaligus menjadi bentuk pelestarian budaya.
Lebih lanjut, ia berharap agar dress code kebaya ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, untuk datang dan merayakan Imlek di Pecinan Semarang. Hal ini tentu akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat lokal.
Sementara itu, Ketua IWAPI Semarang, menyatakan dukungannya terhadap rencana ini. Ia melihat dress code kebaya sebagai sebuah kreasi yang inovatif dan menarik. Menurutnya, kebaya merupakan busana nasional yang anggun dan dapat dikenakan oleh siapa saja, termasuk dalam perayaan Imlek.
Ia juga menambahkan bahwa kebaya memiliki berbagai macam model dan variasi, sehingga masyarakat dapat memilih kebaya yang sesuai dengan selera dan kenyamanan masing-masing. Dengan demikian, diharapkan semua pihak dapat berpartisipasi dan merayakan Imlek 2025 di Pecinan Semarang dengan penuh semangat dan kegembiraan.
Rencana dress code kebaya pada Imlek 2025 di Pecinan Semarang ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan. Masyarakat antusias untuk ikut serta dalam perayaan Imlek dengan mengenakan kebaya. Hal ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta melestarikan budaya Indonesia.
Dengan adanya dress code kebaya, diharapkan Imlek 2025 di Pecinan Semarang akan menjadi perayaan yang lebih meriah, berkesan, dan penuh makna. Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Keberagaman budaya Indonesia merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui perayaan Imlek dengan mengenakan kebaya, diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya Indonesia dan mempererat persatuan di tengah keberagaman.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam merayakan perayaan budaya dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama dan budaya diharapkan semakin kuat melalui perayaan-perayaan budaya seperti ini.
