Dua oknum anggota kepolisian di Semarang terbukti melakukan pemerasan terhadap seorang warga. Kasus ini menjadi sorotan publik, bukan hanya karena tindakan oknum polisi tersebut, tetapi juga karena hukuman yang dianggap ringan.
Keduanya diketahui meminta sejumlah uang kepada korban dengan ancaman akan memproses hukum korban atas suatu kasus. Korban yang merasa terintimidasi akhirnya memenuhi permintaan kedua oknum polisi tersebut.
Setelah melalui proses penyelidikan dan persidangan, kedua polisi tersebut dinyatakan bersalah. Namun, hukuman yang dijatuhkan dinilai banyak pihak terlalu ringan, sehingga menimbulkan pertanyaan dan kekecewaan di masyarakat.
Hukuman ringan tersebut dikhawatirkan tidak akan memberikan efek jera dan justru dapat memicu tindakan serupa di kemudian hari. Publik berharap agar ada evaluasi dan perbaikan dalam sistem penegakan hukum, terutama yang melibatkan oknum aparat penegak hukum itu sendiri.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan penegakan hukum yang tegas terhadap siapapun, tanpa pandang bulu, termasuk terhadap aparat penegak hukum. Integritas dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian menjadi taruhan dalam kasus seperti ini.
