Dua anggota polisi di Semarang yang terlibat dalam kasus pemerasan terhadap seorang remaja hanya dikenai sanksi demosi. Mereka terbukti memeras korban dengan ancaman akan diproses hukum atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Korban dipaksa menyerahkan uang jutaan rupiah agar kasusnya tidak dilanjutkan.
Hukuman demosi ini dianggap terlalu ringan oleh banyak pihak. Tindakan pemerasan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum merupakan pelanggaran serius yang mencoreng institusi kepolisian. Publik menuntut agar pelaku diberikan sanksi yang lebih berat dan setimpal dengan perbuatannya.
Kasus ini bermula ketika korban dihentikan oleh dua oknum polisi tersebut. Mereka kemudian menuduh korban terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan mengancam akan memproses hukum. Korban yang ketakutan akhirnya menyerahkan sejumlah uang agar dilepaskan.
Setelah kejadian tersebut, korban melaporkan tindakan pemerasan ini ke Propam. Setelah melalui proses penyelidikan, kedua oknum polisi tersebut terbukti bersalah dan dijatuhi sanksi demosi. Keputusan ini menuai kritik dan dianggap tidak memberikan efek jera.
Masyarakat berharap agar kasus ini menjadi perhatian serius bagi kepolisian. Penting untuk meningkatkan pengawasan internal dan memberikan sanksi tegas terhadap anggota yang melakukan pelanggaran hukum. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
