Sebuah studio ilustrasi di Semarang tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan eksploitasi terhadap para pekerjanya. Salah satu korban mengaku mengalami tekanan kerja yang sangat berat dan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya, bahkan hingga memicu keinginan untuk bunuh diri.
Dugaan eksploitasi ini meliputi jam kerja yang berlebihan, upah yang tidak sesuai, serta lingkungan kerja yang toksik. Korban mengaku sering dipaksa bekerja lembur tanpa kompensasi yang layak. Tekanan untuk menyelesaikan target pekerjaan yang tinggi juga menjadi beban mental yang signifikan.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya dukungan dan perhatian dari pihak manajemen studio. Keluhan dan masukan dari pekerja justru sering diabaikan. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan memicu stres berat bagi para pekerja.
Kasus ini telah menarik perhatian publik dan memicu tuntutan untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. Banyak pihak yang mendesak agar pihak berwenang segera turun tangan untuk memeriksa praktik ketenagakerjaan di studio ilustrasi tersebut dan memastikan hak-hak pekerja terpenuhi.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya memperhatikan kesehatan mental para pekerja. Lingkungan kerja yang toksik dan tekanan kerja yang berlebihan dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan kesejahteraan pekerja. Penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan suportif agar pekerja dapat bekerja secara optimal dan terhindar dari masalah kesehatan mental.

Kategori: berita, hukum, kriminal, sosial
Tag:bunuh diri, eksploitasi pekerja, investigasi, kesehatan mental, Ketenagakerjaan, semarang, studio ilustrasi