Semarang, kota pesisir yang rentan terhadap banjir rob, kini menghadapi tantangan serius dalam sistem pengendalian airnya. Dari total 16 mesin pompa yang tersedia di Kali Tenggang, hanya 4 yang beroperasi optimal. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi banjir yang lebih besar, terutama saat musim hujan dan pasang air laut.
Kali Tenggang merupakan salah satu sungai vital di Semarang yang berfungsi sebagai saluran drainase utama. Dengan berkurangnya jumlah pompa yang berfungsi, kapasitas pemompaan air menurun drastis. Hal ini berdampak pada lambatnya proses pengeringan air rob dan meningkatkan risiko genangan di wilayah sekitarnya.
Kondisi memprihatinkan ini diperparah dengan sedimentasi yang tinggi di Kali Tenggang. Endapan lumpur dan sampah menghambat aliran air dan mengurangi efektivitas pompa yang masih beroperasi. Pembersihan rutin dan pengerukan sedimentasi menjadi krusial untuk memaksimalkan kinerja sistem drainase.
Selain sedimentasi, faktor usia dan kurangnya perawatan juga ditengarai sebagai penyebab utama kerusakan mesin pompa. Beberapa mesin pompa telah beroperasi selama bertahun-tahun dan memerlukan perbaikan atau penggantian. Perawatan berkala dan penggantian suku cadang yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga mesin pompa agar tetap berfungsi dengan baik.
Pemerintah Kota Semarang perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini. Perbaikan dan penggantian mesin pompa yang rusak harus menjadi prioritas utama. Selain itu, program pembersihan sungai dan pengerukan sedimentasi secara berkala juga perlu ditingkatkan.
Investasi dalam infrastruktur pengendalian banjir, seperti pembangunan tanggul dan pintu air, juga perlu dipertimbangkan. Peningkatan kapasitas drainase dan sistem peringatan dini banjir dapat membantu mengurangi dampak negatif dari banjir rob.
Partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam menjaga kebersihan sungai dan mencegah terjadinya penyumbatan. Membuang sampah pada tempatnya dan tidak membangun bangunan di bantaran sungai merupakan langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar dalam mencegah banjir.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan banjir di Semarang. Dengan upaya bersama, diharapkan Semarang dapat menjadi kota yang lebih tangguh dan aman dari ancaman banjir.
Perbaikan sistem drainase dan pengendalian banjir merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi seluruh warga Semarang. Kualitas hidup masyarakat akan meningkat, dan potensi kerugian ekonomi akibat banjir dapat diminimalisir.
Kondisi Kali Tenggang saat ini menjadi cerminan pentingnya perawatan dan pengelolaan infrastruktur yang berkelanjutan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan sistem drainase berfungsi optimal dan Semarang terlindungi dari ancaman banjir.
Menangani permasalahan ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen dan kerjasama yang kuat, Semarang dapat membangun sistem pengendalian banjir yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Kategori: banjir, berita, infrastruktur, jawa tengah, semarang
Tag:banjir, bencana alam, berita indonesia, cuaca ekstrem, infrastruktur, jawa tengah, kali tenggang, mesin pompa, pompa air, semarang