Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang melonjak drastis. Cabai rawit merah misalnya, kini dibanderol dengan harga Rp 100.000 per kilogram, naik signifikan dari harga sebelumnya yang berkisar antara Rp60.000 - Rp70.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah cuaca buruk yang melanda sejumlah sentra produksi cabai. Hujan deras dan angin kencang yang terjadi beberapa waktu terakhir menyebabkan banyak tanaman cabai rusak dan gagal panen.
Selain faktor cuaca, peningkatan permintaan menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri juga turut andil dalam kenaikan harga cabai. Tingginya permintaan tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai, sehingga harga pun melambung.
Para petani cabai mengeluhkan kondisi ini. Mereka berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk menstabilkan harga cabai. Beberapa solusi yang diharapkan antara lain bantuan bibit dan pupuk, serta pengendalian distribusi cabai agar tidak terjadi penimbunan.
Kenaikan harga cabai ini tentu saja memberatkan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga. Mereka terpaksa mengurangi pembelian cabai atau mencari alternatif pengganti bumbu masakan.

Kategori: berita, ekonomi, pasar, pertanian
Tag:cabai, cuaca, harga, harga cabai, idul fitri, kenaikan harga, pasokan, permintaan, pertanian, ramadan, semarang