Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang, Mukhlis Abdillah, memberikan apresiasi terhadap Gerakan Santri Menulis (GSM) tahun 2025. Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan literasi para santri dan melahirkan penulis-penulis muda yang berbakat dari kalangan pesantren.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan GSM 2025 ini. Ini adalah langkah yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan literasi santri. Dengan menulis, santri dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, dan menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan,” ungkap Mukhlis.
Lebih lanjut, Mukhlis menjelaskan bahwa kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan santri terhadap dunia tulis menulis. “Menulis bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan latihan dan pembiasaan, santri dapat menjadi penulis yang handal,” tambahnya.
Mukhlis juga berharap GSM 2025 dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi pesantren di Kota Semarang. “Banyak potensi yang dimiliki oleh pesantren, salah satunya adalah potensi di bidang literasi. Melalui GSM, potensi ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat luas,” ujarnya.
GSM 2025 ditargetkan menghasilkan 1000 karya tulis dari santri. Karya tulis tersebut dapat berupa cerpen, puisi, artikel, esai, dan lain sebagainya. “Semoga target ini dapat tercapai dan GSM 2025 dapat berjalan dengan sukses,” pungkas Mukhlis.

Kategori: keagamaan, literasi, pendidikan
Tag:2025, gerakan santri menulis, gsm, kemenag, literasi, menulis, pendidikan, pesantren, santri, semarang