Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak Nahdlatul Ulama (NU) untuk berkolaborasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya menjelang Pemilu 2024. Kolaborasi ini dianggap penting untuk menciptakan situasi yang kondusif dan damai selama pesta demokrasi berlangsung.
Ajakan Kapolri ini disampaikan saat menghadiri acara Peringatan 1 Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur. Di hadapan para ulama dan warga Nahdliyin, Kapolri menekankan pentingnya sinergitas antara Polri dan NU dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Kapolri, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas nasional. Pengaruh dan jangkauan NU yang luas hingga ke tingkat akar rumput diyakini mampu meredam potensi konflik dan polarisasi yang mungkin muncul selama Pemilu 2024.
Kapolri juga mengapresiasi kontribusi NU dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. NU dinilai telah berperan aktif dalam membangun toleransi dan mencegah berkembangnya paham-paham radikalisme dan intoleransi.
Lebih lanjut, Kapolri mengajak NU untuk bersama-sama menangkal penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024. Disinformasi dan ujaran kebencian di media sosial dipandang sebagai ancaman serius yang perlu diatasi secara bersama-sama.
Kapolri berharap kerjasama antara Polri dan NU dapat semakin erat dalam menjaga kamtibmas. Pihaknya berkomitmen untuk mendukung program-program NU yang bertujuan untuk memajukan bangsa dan negara.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menyampaikan apresiasi atas peran NU dalam pembangunan sumber daya manusia. NU dinilai telah berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Kehadiran Kapolri dalam acara Peringatan 1 Abad NU tersebut merupakan bentuk komitmen Polri dalam merangkul semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI.
Menjelang tahun politik, sinergi antara Polri dan ormas seperti NU sangatlah penting. Dengan bergandengan tangan, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, damai, dan demokratis.
Kestabilan politik dan keamanan merupakan prasyarat utama bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk Polri dan NU, memiliki tanggung jawab untuk menjaga kondusifitas negara.
Partisipasi aktif masyarakat, termasuk warga Nahdliyin, dalam menjaga kamtibmas sangatlah penting. Dengan kesadaran dan kepedulian bersama, diharapkan potensi gangguan keamanan dapat diminimalisir.
Kapolri juga mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan menghormati perbedaan pilihan politik. Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga di atas kepentingan kelompok atau golongan.
