Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Semarang menunjukkan tren peningkatan. Dinas Pertanian Kota Semarang mencatat adanya kenaikan kasus yang signifikan, sehingga peternak diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
Peningkatan kasus PMK ini menjadi perhatian serius karena dapat berdampak pada kesehatan hewan ternak dan produktivitas peternakan. PMK merupakan penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di antara hewan ternak, terutama sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Gejala klinis PMK yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi, lepuh pada mulut dan kuku, air liur berlebihan, serta nafsu makan yang menurun. Jika ternak menunjukkan gejala tersebut, peternak dihimbau untuk segera melaporkan kepada petugas Dinas Pertanian atau dokter hewan terdekat.
Untuk mencegah penyebaran PMK, Dinas Pertanian Kota Semarang mengimbau peternak untuk melakukan beberapa langkah penting. Salah satunya adalah menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar. Kandang harus dibersihkan secara rutin dan disemprot dengan disinfektan untuk membunuh virus PMK.
Selain itu, peternak juga diimbau untuk membatasi lalu lintas ternak dari dan ke daerah yang terjangkit PMK. Hal ini untuk mencegah penularan virus dari ternak yang terinfeksi ke ternak yang sehat.
Vaksinasi juga menjadi langkah penting dalam mencegah PMK. Peternak dihimbau untuk segera melakukan vaksinasi ternak mereka sesuai dengan anjuran Dinas Pertanian. Vaksinasi dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh ternak terhadap virus PMK.
Biosekuriti yang ketat juga perlu diterapkan di peternakan. Hal ini meliputi pembatasan akses orang dan kendaraan ke area kandang, penggunaan pakaian dan alas kaki khusus saat masuk ke kandang, serta penyediaan tempat cuci tangan dan kaki di pintu masuk kandang.
Pemberian pakan yang berkualitas dan bernutrisi juga penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ternak. Pakan yang baik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh ternak sehingga lebih tahan terhadap infeksi virus PMK.
Isolasi ternak yang sakit juga sangat penting untuk mencegah penularan. Ternak yang menunjukkan gejala PMK harus segera dipisahkan dari ternak yang sehat dan ditempatkan di kandang terpisah. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus ke ternak lainnya.
Kerjasama antara peternak, Dinas Pertanian, dan dokter hewan sangat penting dalam upaya pengendalian PMK. Peternak diharapkan proaktif dalam melaporkan kasus PMK dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan. Dinas Pertanian dan dokter hewan akan memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada peternak dalam upaya pengendalian PMK.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan penyebaran PMK di Kota Semarang dapat dikendalikan dan peternak dapat terhindar dari kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
