Warga Semarang Rela Jual Aset Demi Tinggikan Rumah, Tapi Tetap Kebanjiran

Curhat Warga Semarang, Rela Jual Aset demi Tinggikan Rumah tapi Tetap Kebanjiran

Sejumlah warga di Semarang terpaksa menjual aset berharga mereka untuk meninggikan rumah agar terhindar dari banjir. Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil karena banjir masih menggenangi rumah mereka. Mereka berharap pemerintah segera menemukan solusi konkret untuk mengatasi masalah banjir yang terus berulang ini.

Pohon Tumbang Timpa Panther di Ngaliyan Semarang, 5 Penumpang Luka

Detik-detik Pohon di Ngaliyan Semarang Timpa Panther-Lukai 5 Penumpang

Lima penumpang mobil Panther mengalami luka-luka setelah pohon tumbang dan menimpa kendaraan mereka di Ngaliyan, Semarang. Insiden ini terjadi secara tiba-tiba, menyebabkan bagian atas mobil ringsek. Para korban segera dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Pompa Portabel Dikerahkan untuk Atasi Banjir di Semarang

Pompa portabel dikerahkan untuk sedot banjir di Semarang.

Pemerintah Kota Semarang mengerahkan pompa portabel untuk mempercepat penanganan banjir di beberapa wilayah Semarang. Pompa-pompa tersebut ditempatkan di titik-titik genangan yang cukup parah untuk mempercepat proses penyurutan air. Langkah ini diharapkan dapat segera memulihkan kondisi dan aktivitas warga yang terdampak banjir.

Semarang Banjir, Wali Kota Ungkap Penyebabnya

Semarang Kebanjiran, Wali Kota Mba Ita Ungkap Penyebabnya

Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Sabtu (31/12/2022) mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelaskan beberapa faktor penyebab banjir tersebut, antara lain tingginya curah hujan, air laut pasang yang cukup tinggi, serta beberapa pompa yang tidak berfungsi optimal.

Banjir Semarang: Analisis Ahli Ungkap Penyebab

Banjir Melanda Kota Semarang, Ini Penyebab dan Analisis Menurut Para Ahli – Minanews.net

Banjir yang melanda Kota Semarang disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk curah hujan ekstrem yang melebihi kapasitas drainase, rob atau pasang air laut yang menghambat aliran sungai ke laut, serta penurunan muka tanah dan penyempitan daerah resapan air akibat pembangunan. Para ahli juga menyoroti kurangnya pemeliharaan infrastruktur drainase dan tata ruang kota yang belum optimal dalam mengantisipasi bencana banjir.