Dugderan Kota Semarang Digelar 28 Februari 2025

CATAT! Dugderan Kota Semarang Digelar 28 Februari 2025, Berikut Rangkaian Acaranya

Dugderan, tradisi penyambutan bulan Ramadan di Kota Semarang, akan digelar pada 28 Februari 2025. Rangkaian acara dimulai dengan pameran Warak Ngendog dan kirab budaya yang menampilkan berbagai kesenian dan tradisi lokal. Puncak acara adalah penyerahan Warak Ngendog dari Wali Kota Semarang kepada panitia Dugderan, menandai dimulainya bulan suci Ramadan 1446 H.

Tradisi Sadranan di Sendanggede, Pucung, Semarang

FOTO: Sadranan Sendanggede Pucung Semarang

Tradisi Sadranan di Sendanggede, Pucung, Semarang, diramaikan oleh warga sekitar yang datang untuk memanjatkan doa dan bersedekah. Aneka makanan tradisional disajikan dalam tenong dan dibagikan kepada para pengunjung. Ritual ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan berkah, serta sebagai upaya untuk melestarikan budaya leluhur.

iForte Ajak Generasi Muda Semarang Lestarikan Budaya Lewat Tari

iForte Dorong Generasi Muda Semarang Lestarikan Budaya dengan Tari

iForte menggelar acara bertajuk "Semarang Night" untuk mendorong generasi muda di Semarang melestarikan budaya, khususnya melalui seni tari. Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan tari tradisional dan modern, serta workshop tari yang bertujuan memberikan wadah bagi anak muda untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakat mereka.

Tradisi Sadranan di Sendang Gede Pucung, Semarang

Tradisi sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang

Warga Dusun Pucung, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, antusias mengikuti tradisi Sadranan Sendang Gede. Mereka berbondong-bondong membawa tenong berisi aneka makanan dan hasil bumi untuk didoakan bersama di Sendang Gede, kemudian dibagikan kepada warga. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan berkah, sekaligus sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Tradisi Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang

Tradisi Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang

Masyarakat Kelurahan Pucung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, menggelar tradisi Sadranan di Sendang Gede, Selasa (28/3). Tradisi ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan air yang terus mengalir dari sendang tersebut. Mereka berdoa bersama dan menabur bunga di sendang. Setelah itu, warga berebut gunungan hasil bumi dan nasi tumpeng yang dikirab mengelilingi sendang.

Tradisi Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang

Tradisi sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang

Warga Dusun Pucung, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, menggelar tradisi Sadranan di Sendang Gede, Selasa (28/3/2023). Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan berkah yang diberikan, sekaligus upaya melestarikan budaya leluhur. Dalam tradisi ini, warga membawa berbagai makanan dan hasil bumi untuk didoakan bersama dan dibagikan kepada warga lainnya.

Pemburu Makam di Semarang Melestarikan Sejarah Tionghoa Melalui Batu Nisan

Pizza delivery leads to discovery of 320-year-old tombstone and this Indonesian’s bid to help others find ancestors

Seorang sejarawan amatir di Semarang menyelamatkan batu nisan Tionghoa kuno yang terabaikan dan menggunakannya untuk mengungkap kisah-kisah komunitas Tionghoa di masa lalu. Dedikasinya telah mengarah pada penemuan penting dan memberikan wawasan berharga tentang sejarah lokal. Ia berharap upayanya akan meningkatkan kesadaran dan mendorong pelestarian warisan budaya Tionghoa yang kaya di Indonesia.

Cerianya Siswa Sekolah di Semarang Makan Lontong Opor Cap Go Meh

Cerianya Siswa Sekolah di Semarang Makan Lontong Opor Cap Go Meh

Siswa-siswi sekolah di Semarang menikmati hidangan lontong opor dalam perayaan Cap Go Meh. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan tradisi Tionghoa kepada generasi muda. Mereka tampak antusias dan ceria menyantap hidangan khas perayaan tersebut.