Doa dan Ketok Pintu Kelenteng Awali Imlek di Pecinan Semarang
Perayaan Imlek di Pecinan Semarang diawali dengan doa dan tradisi unik "ketok pintu kelenteng" yang menandai dibukanya kelenteng untuk umum. Prosesi ini menjadi simbol dimulainya perayaan dan harapan akan keberuntungan di tahun baru. Ratusan warga Tionghoa memadati Kelenteng Tay Kak Sie untuk mengikuti ritual dan sembahyang.
Ketuk Pintu, Tradisi Imlek di Pecinan Semarang
Masyarakat Tionghoa di kawasan Pecinan Semarang menyambut Tahun Baru Imlek 2576 dengan tradisi unik "ketuk pintu". Tradisi ini dilakukan dengan mengunjungi rumah sanak saudara dan kerabat sambil membawa kue keranjang sebagai simbol rezeki dan kebahagiaan. Suara ketukan pintu dan ucapan selamat tahun baru menjadi momen penuh kehangatan dan mempererat tali silaturahmi antar keluarga.
Destinasi Wisata Semarang untuk Liburan Imlek yang Berkesan
Semarang menawarkan beragam destinasi wisata menarik untuk merayakan Imlek. Dari klenteng bersejarah hingga wisata alam yang memukau, berikut beberapa rekomendasi tempat yang bisa kamu kunjungi untuk mengisi liburan Imlek di Semarang. Siap-siap merasakan kemeriahan dan keindahan kota ini!
Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis Semarang
Tradisi Ketuk Pintu Pasar Semawis di Semarang menandai dimulainya perayaan Imlek. Ritual ini dilakukan dengan mengetuk pintu gerbang pasar secara simbolis oleh pejabat setempat, menandakan dibukanya pasar dan dimulainya rangkaian perayaan serta kemeriahan Imlek. Suasana meriah dengan lampion warna-warni dan ornamen khas Imlek menambah semarak tradisi ini, menarik minat wisatawan dan masyarakat untuk menikmati kemeriahan serta ragam kuliner dan budaya yang ditawarkan.
Nyadran Rajabaan di Makam Sentono Jangli, Semarang
Tradisi Nyadran Rajabaan di Makam Sentono Jangli Gabeng, Semarang, berlangsung khidmat dengan warga berbondong-bondong membawa tenong berisi makanan. Mereka berdoa bersama dan menaburkan bunga di makam leluhur, sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan rasa syukur. Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga.
Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis di Semarang
Tradisi unik "Ketuk Pintu" menandai dimulainya perayaan Pasar Imlek Semawis di Semarang. Ritual ini melambangkan pembukaan pasar dan harapan akan keberuntungan di tahun baru Imlek. Warga Tionghoa dan pengunjung antusias menyaksikan prosesi yang diiringi atraksi barongsai dan liong ini. Acara ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kemeriahan Imlek di Semarang.
Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis Semarang
Tradisi Ketuk Pintu di Pasar Semawis, Semarang, menandai dimulainya perayaan Imlek. Prosesi ini melibatkan tokoh masyarakat dan pejabat yang secara simbolis mengetuk pintu gerbang pasar, membuka akses rezeki dan keberuntungan bagi para pedagang. Ritual ini diiringi dengan atraksi barongsai dan liong, serta kemeriahan lampion dan dekorasi khas Imlek yang menghiasi kawasan pecinan tersebut, menciptakan suasana semarak dan penuh harapan di tahun baru.
Perajin Barongsai di Semarang Meningkat
Permintaan barongsai di Semarang meningkat signifikan menjelang Cap Go Meh dan perayaan budaya lainnya. Hal ini mendorong peningkatan jumlah perajin barongsai di kota tersebut. Peningkatan pesanan ini menjadi berkah bagi para perajin, yang kini bisa memproduksi lebih banyak barongsai dengan berbagai ukuran dan model.
Rumah Arwah: Warisan Leluhur Tionghoa di Semarang
Rumah Arwah, sebuah tradisi Tionghoa di Semarang, masih lestari hingga kini. Bangunan-bangunan kecil ini, yang dipercaya sebagai tempat tinggal sementara arwah leluhur sebelum menuju akhirat, dirawat dan dihormati oleh keturunannya. Biasanya ditempatkan di dekat makam, rumah arwah mencerminkan penghormatan dan bakti kepada leluhur, sekaligus menjadi simbol keberlanjutan hubungan antara dunia orang hidup dan dunia arwah dalam budaya Tionghoa.
Donor Darah Sambut Imlek di Porinti Semarang
Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek, PORINTI (Persatuan Orang-orang Tionghoa Indonesia) Semarang menyelenggarakan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan Biskuit Kokola. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kebaikan dan membantu sesama di momen perayaan Imlek.