Nyadran Rajabaan di Makam Sentono Jangli, Semarang
Tradisi Nyadran Rajabaan di Makam Sentono Jangli Gabeng, Semarang, berlangsung khidmat dengan warga berbondong-bondong membawa tenong berisi makanan. Mereka berdoa bersama dan menaburkan bunga di makam leluhur, sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan rasa syukur. Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga.
Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis di Semarang
Tradisi unik "Ketuk Pintu" menandai dimulainya perayaan Pasar Imlek Semawis di Semarang. Ritual ini melambangkan pembukaan pasar dan harapan akan keberuntungan di tahun baru Imlek. Warga Tionghoa dan pengunjung antusias menyaksikan prosesi yang diiringi atraksi barongsai dan liong ini. Acara ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kemeriahan Imlek di Semarang.
Tradisi Ketuk Pintu Pasar Imlek Semawis Semarang
Tradisi Ketuk Pintu di Pasar Semawis, Semarang, menandai dimulainya perayaan Imlek. Prosesi ini melibatkan tokoh masyarakat dan pejabat yang secara simbolis mengetuk pintu gerbang pasar, membuka akses rezeki dan keberuntungan bagi para pedagang. Ritual ini diiringi dengan atraksi barongsai dan liong, serta kemeriahan lampion dan dekorasi khas Imlek yang menghiasi kawasan pecinan tersebut, menciptakan suasana semarak dan penuh harapan di tahun baru.
Perajin Barongsai di Semarang Meningkat
Permintaan barongsai di Semarang meningkat signifikan menjelang Cap Go Meh dan perayaan budaya lainnya. Hal ini mendorong peningkatan jumlah perajin barongsai di kota tersebut. Peningkatan pesanan ini menjadi berkah bagi para perajin, yang kini bisa memproduksi lebih banyak barongsai dengan berbagai ukuran dan model.
Rumah Arwah: Warisan Leluhur Tionghoa di Semarang
Rumah Arwah, sebuah tradisi Tionghoa di Semarang, masih lestari hingga kini. Bangunan-bangunan kecil ini, yang dipercaya sebagai tempat tinggal sementara arwah leluhur sebelum menuju akhirat, dirawat dan dihormati oleh keturunannya. Biasanya ditempatkan di dekat makam, rumah arwah mencerminkan penghormatan dan bakti kepada leluhur, sekaligus menjadi simbol keberlanjutan hubungan antara dunia orang hidup dan dunia arwah dalam budaya Tionghoa.
Donor Darah Sambut Imlek di Porinti Semarang
Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek, PORINTI (Persatuan Orang-orang Tionghoa Indonesia) Semarang menyelenggarakan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan Biskuit Kokola. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kebaikan dan membantu sesama di momen perayaan Imlek.
Dugderan Semarang: Meriahnya Tradisi Menyambut Ramadan
Dugderan, tradisi khas Semarang menjelang bulan Ramadan, merupakan perpaduan budaya Jawa dan Islam. Tradisi ini diawali dengan prosesi penyerahan warta puasa dari Keraton Kasunanan Surakarta kepada Pemerintah Kota Semarang yang disimbolkan dengan penyerahan sebuah bedug dan kentongan. Selanjutnya, bedug dan kentongan tersebut diarak keliling kota diiringi berbagai kesenian tradisional dan pasukan berbusana prajurit Jawa. Puncak acara ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wali Kota Semarang yang menandai dimulainya bulan Ramadan.
Pecinan Semarang Siap Manjakan Wisatawan Jelang Imlek
Menjelang Imlek, kawasan Pecinan Semarang bersiap memanjakan wisatawan dengan berbagai atraksi dan ornamen khas. Lampu lampion warna-warni telah menghiasi jalan-jalan, gapura, dan klenteng, menciptakan suasana meriah. Berbagai stan makanan dan pernak-pernik Imlek juga telah disiapkan untuk memeriahkan perayaan dan menarik kunjungan wisatawan.
Rooms Inc Semarang Banggakan Kearifan Lokal di Program Artotel Wanderlust 2025
Rooms Inc Semarang turut berbangga dapat berpartisipasi dalam program Artotel Wanderlust "Like Local" di tahun 2025. Program ini mengangkat kearifan lokal, sebuah nilai yang dijunjung tinggi oleh Rooms Inc. Keikutsertaan mereka merupakan wujud apresiasi dan upaya melestarikan budaya lokal Semarang.
Klenteng Tay Kak Sie Semarang: Altar Dewa Terbanyak, Destinasi Wisata Religi
Klenteng Tay Kak Sie di Semarang dikenal sebagai klenteng dengan altar dewa terbanyak di kota tersebut, menjadikannya destinasi wisata religi yang menarik. Berbagai dewa-dewi dari kepercayaan Taoisme, Buddhisme, dan Konghucu dipuja di klenteng ini, mencerminkan akulturasi budaya dan toleransi antarumat beragama. Keindahan arsitektur dan kekayaan sejarahnya semakin menambah daya tarik klenteng ini bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.