Ormas GRIB Jaya kembali menjadi sorotan setelah sejumlah anggotanya di Semarang diduga terlibat dalam kasus pencurian dan perusakan aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kasus ini menambah daftar panjang catatan buruk ormas tersebut.

Empat orang anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) ditangkap oleh pihak kepolisian di Semarang karena diduga terlibat dalam pencurian aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Empat anggota organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya ditangkap di Semarang karena diduga melakukan perusakan dan pencurian aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Polda Jawa Tengah berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku perusakan aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Keempatnya diketahui merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas).

Ketua organisasi masyarakat tingkat kabupaten dan seorang tokoh organisasi masyarakat dari kota besar diamankan pihak kepolisian terkait dugaan tindak pidana. Situasi sempat memanas pada awal tahun ini.

Advokat Agil Fajar Saputra terpilih sebagai Ketua IKADIN Kota Semarang, membawa harapan baru bagi organisasi advokat tersebut.

Dalam persidangan terbaru, Wali Kota Semarang mengungkapkan bahwa dirinya sempat menegur Alwin Basri dan memperingatkannya untuk tidak mencampuri urusan Pemerintah Kota Semarang.

Seorang residivis yang sudah keluar masuk penjara kembali berulah dengan membobol brankas di berbagai lokasi. Tercatat, pelaku sudah melakukan aksinya sebanyak sembilan kali.

Tiga mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal berlapis terkait dugaan kekerasan. Mereka terancam hukuman penjara hingga 9 tahun.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan kekecewaannya setelah nama suaminya disebut-sebut terlibat dalam urusan Pemerintah Kota Semarang dalam sidang kasus korupsi.