Kepolisian Republik Indonesia (Polri) aktif mendorong penanaman jagung sebagai strategi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang berhasil menciptakan sistem ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan. Program ini melibatkan pertanian modern dan budidaya ikan, menjadikannya model inspiratif bagi masyarakat luas. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang menjadi percontohan dalam program ketahanan pangan Polri. Program ini diluncurkan oleh Bhayangkari dan diharapkan dapat diimplementasikan di seluruh Indonesia.

Polres Semarang aktif dalam memperkuat ketahanan pangan dengan melakukan kunjungan dan pendampingan kepada Kelompok Tani Wanita Anggrek Mitra Gading Sejahtera. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Pertanian kota semakin populer, memenuhi kebutuhan pangan segar dan berkelanjutan di tengah keterbatasan lahan perkotaan. Berbagai inovasi dikembangkan, mulai dari hidroponik, aquaponik, hingga pertanian vertikal, menciptakan ruang hijau produktif dan ramah lingkungan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan tanam jagung di Bantul, Yogyakarta, dan mendorong percepatan swasembada jagung nasional. Ia menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat dalam rangka meningkatkan produktivitas jagung dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, bersama Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menanam bibit jagung di lahan seluas 4.906 hektar di Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional. Penanaman jagung ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi jagung dan kesejahteraan petani.

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang melakukan gerakan tanam serentak tanaman pengganti beras seperti jagung, sorgum, dan umbi-umbian di 19 kecamatan. Gerakan ini bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis global dan mendukung program pemerintah dalam diversifikasi pangan.

Presiden Jokowi meninjau inovasi padi Biosalin di Semarang, Jawa Tengah. Padi varietas unggul ini diklaim mampu menghasilkan panen hingga 13,5 ton per hektar dan diproyeksikan sebagai solusi ketahanan pangan nasional.