Tol Semarang-Demak: Inovasi Matras Bambu untuk Lingkungan

PP Gunakan Matras Bambu di Proyek Tol Semarang-Demak, Bukti Komitmen Jaga Lingkungan

PT Pembangunan Perumahan (PP) menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dalam proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak seksi 2 dengan memanfaatkan matras bambu. Inovasi ini digunakan sebagai pengganti material konvensional untuk memperkuat lapisan tanah dasar jalan, sekaligus mengurangi penggunaan material non-ramah lingkungan dan emisi karbon. Penggunaan matras bambu ini juga memberdayakan masyarakat lokal dalam proses produksinya, sehingga memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial.

Tol Semarang-Demak: Paduan Bambu dan Teknologi Modern

Tol Semarang-Demak, PTPP Padukan Bambu dan Teknologi Modern

PT PP tengah menerapkan kombinasi teknologi modern dan material bambu dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak. Inovasi ini digunakan pada pembangunan tanggul laut di Seksi 1 Sayung-Demak yang bertujuan untuk mengatasi abrasi dan rob. Penggunaan bambu dipilih karena sifatnya yang ramah lingkungan, mudah didapat, dan merupakan kearifan lokal, sementara teknologi modern diterapkan untuk memastikan kekuatan dan ketahanan konstruksi tanggul.

Tol Semarang-Demak Gunakan Jutaan Bambu

Konstruksi Jalan Tol Semarang -Demak Pakai Jutaan Bambu

Konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak memanfaatkan jutaan batang bambu sebagai perkuatan tanah dasar di wilayah yang labil. Penggunaan bambu ini dianggap lebih ramah lingkungan dan efektif dalam mengatasi masalah penurunan tanah serta abrasi pantai, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal yang membudidayakan bambu.

Tol Demak-Tuban Rp45,71 Triliun Segera Hadir di Jawa Tengah

Tol Demak-Tuban

Jalan Tol Demak-Tuban sepanjang 174,91 km dengan nilai investasi Rp45,71 triliun akan segera dibangun dan direncanakan beroperasi penuh pada tahun 2026. Proyek ini dibagi menjadi 6 seksi dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah di Jawa Tengah, memperlancar arus logistik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Menko AHY Puji Inovasi Bambu di Tol Semarang-Demak

Menko AHY Puji Inovasi Bambu dalam Konstruksi Tol Semarang-Demak

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi pemanfaatan bambu sebagai material konstruksi Tol Semarang-Demak. Inovasi ini dinilai sebagai solusi tepat dalam menghadapi tantangan pembangunan di lahan rob dan lunak, sekaligus mendukung ekonomi kerakyatan serta pelestarian lingkungan. Penggunaan bambu pada konstruksi timbunan jalan tol tersebut diyakini efektif dan ramah lingkungan, serta berpotensi dikembangkan pada proyek infrastruktur lainnya.

AHY Kagumi Rancangan Matras Bambu Tol Semarang-Demak Seksi Satu

AHY Tinjau Proyek Tol Semarang-Demak Seksi Satu, Kagum Dengan Rancangan Matras BambuĀ 

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak seksi satu dan menyatakan kekagumannya terhadap rancangan matras bambu yang digunakan dalam konstruksi. Inovasi penggunaan matras bambu ini dianggapnya sebagai solusi efektif dan ramah lingkungan dalam mengatasi permasalahan tanah lunak di lokasi proyek.

Progres Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi I

Begini Progres Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi I

Progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi I Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,69 kilometer telah mencapai 99,48 persen dan ditargetkan beroperasi penuh pada Februari 2025. Pembangunan seksi ini menghadapi tantangan berupa pembebasan lahan dan rob, sehingga konstruksinya sempat terhenti. Saat ini, proses pembebasan lahan telah rampung dan pekerjaan konstruksi difokuskan pada penyelesaian gerbang tol dan _rest area_.

Tol Semarang-Demak Gunakan 7 Juta Bambu

Tol Semarang-Demak Gunakan 7 Juta Bambu

Pembangunan jalan tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer memanfaatkan inovasi teknologi dengan penggunaan sekitar tujuh juta batang bambu sebagai matras atau alas konstruksi di atas tanah lunak. Bambu-bambu tersebut berfungsi untuk memperkuat dan menstabilkan struktur tanah dasar jalan tol, terutama di area rawa dan pesisir yang rentan penurunan.