Polisi telah menetapkan enam orang sebagai tersangka terkait kericuhan yang terjadi saat demonstrasi Hari Buruh (May Day) di Semarang.

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jepara menyampaikan kecaman terhadap kelompok yang melakukan tindakan anarkis saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang, Jawa Tengah. Mereka menilai tindakan tersebut telah merusak esensi perjuangan buruh.

Empat mahasiswa di Semarang ditetapkan sebagai tersangka terkait aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Berbagai pihak mengecam tindakan anarkis yang terjadi saat demonstrasi di Semarang.

Seorang jurnalis di Semarang diduga mengalami tindak kekerasan saat melakukan peliputan aksi May Day. Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia.

LBH Semarang melaporkan tindakan represif aparat kepolisian saat mengamankan aksi Hari Buruh atau May Day ke Komnas HAM. Laporan ini bertujuan agar Komnas HAM melakukan penyelidikan dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Aparat kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penyanderaan seorang anggota intelijen saat aksi demonstrasi buruh di Semarang. Insiden ini terjadi di tengah upaya penyampaian aspirasi oleh para pekerja.

Aksi peringatan Hari Buruh (May Day) di Semarang diwarnai kericuhan. Polisi bertindak mengamankan aksi dan menindak kelompok yang dianggap provokatif.

Aliansi buruh di Jawa Tengah menuding kelompok anarko memanfaatkan momentum Hari Buruh atau May Day di Semarang untuk kepentingan mereka.

Enam orang dari massa aksi Hari Buruh di Semarang ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan perlawanan terhadap petugas kepolisian saat pengamanan aksi.