Pemerintah Kota Semarang terus menjalin kemitraan strategis dengan Kota Nanjing, China, khususnya dalam sektor pendidikan dan kesehatan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan sumber daya manusia.

Kementerian PUPR mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun melalui BBWS untuk mengatasi masalah banjir di Semarang dan sekitarnya.

Pemerintah Kota Semarang menjalin kerjasama dengan Belanda untuk menyusun integrasi berbagai program pembangunan di kota tersebut.

Wakil Wali Kota Semarang menyoroti pentingnya pendidikan karakter dalam mempersiapkan generasi muda menyambut Indonesia Emas 2045. Pendidikan bukan hanya tentang akademis, tetapi juga pembentukan moral dan etika.

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 179 miliar untuk merevitalisasi Asrama Haji Donohudan. Proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas fasilitas dan pelayanan bagi calon jamaah haji.

Forum Group Discussion (FGC) mendorong pemanfaatan teknologi untuk mempercepat kemajuan kota di Bogor, Semarang, dan Palembang.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) terus menjadi andalan dalam mempercepat pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan pada tahun 2025.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menetapkan prioritas pembangunan daerah untuk periode 2025-2030 dengan fokus utama pada infrastruktur, lingkungan, dan pengembangan ekonomi lokal.

Wali Kota Semarang memiliki sejumlah rencana strategis untuk lima tahun kedepan, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Semarang tahun ini memfokuskan diri pada peningkatan infrastruktur di sektor kesehatan dan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan daerah.