Wali Kota Semarang menyatakan dukungannya terhadap usulan agar KH. Sholeh Darat diangkat menjadi pahlawan nasional, mengakui jasa-jasanya dalam bidang pendidikan dan keagamaan.

KH Sholeh Darat dinilai sebagai tokoh ulama yang bukan hanya piawai dalam ilmu agama, tetapi juga berperan penting dalam menjaga dan melestarikan peradaban.

Semangat gotong royong dan melestarikan tradisi Sedekah Bumi masih membudaya di kalangan warga Semarang. Tradisi ini sebagai wujud syukur atas hasil bumi yang melimpah.

Warga menggelar tradisi Apitan dengan mengarak 10 gunungan hasil bumi sebagai wujud syukur atas berkah yang melimpah.

Momen kebersamaan antar umat beragama terlihat dalam perayaan Hari Raya Waisak di Semarang, menunjukkan indahnya toleransi dan kerukunan.

Pemerintah Kota Semarang mengusulkan Kiai Haji Muhammad Sholeh bin Umar As-Samarani atau KH Sholeh Darat untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam menyebarkan agama Islam dan berkontribusi bagi bangsa.

Delapan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Semarang mendapatkan remisi khusus pada Hari Raya Waisak.

Pemerintah Kota Semarang menyatakan kesiapannya untuk mengawal proses pengajuan K.H. Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam bidang pendidikan dan keagamaan.

Pendidikan karakter adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, bukan hanya guru di sekolah. Peran keluarga, lingkungan, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter anak bangsa.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Kader Taruna Melati Utama (PKPTMU) untuk membentuk kader yang kreatif, inklusif, dan siap berkontribusi di masyarakat.