Keluarga Korban Kecewa: Oknum Polisi Penembak Pelajar di Semarang Masih Terima Gaji
Keluarga dari seorang pelajar yang menjadi korban penembakan oleh oknum anggota polisi di Semarang, Jawa Tengah, mengungkapkan kekecewaannya. Pasalnya, pelaku penembakan, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan inisial AIPDA Robig, dikabarkan masih menerima gaji dari institusi kepolisian.
Kekecewaan ini disampaikan oleh pihak keluarga karena mereka menilai hal tersebut tidak adil dan melukai rasa keadilan. Mereka berpendapat bahwa seseorang yang telah melakukan tindakan kriminal dan menyebabkan luka fisik serta trauma psikologis bagi korban seharusnya tidak lagi mendapatkan hak-haknya sebagai anggota kepolisian, termasuk gaji.
“Kami sangat kecewa. Bagaimana bisa seorang pelaku penembakan, yang telah merenggut masa depan anak kami, masih menerima gaji? Ini sangat tidak adil,” ujar salah satu anggota keluarga korban dengan nada sedih.
Kasus penembakan ini sendiri terjadi beberapa waktu lalu dan telah menarik perhatian publik. AIPDA Robig diduga melakukan penembakan terhadap seorang pelajar dalam sebuah insiden yang belum sepenuhnya jelas motifnya. Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Proses hukum terhadap AIPDA Robig saat ini masih berjalan. Pihak kepolisian menyatakan akan menindak tegas anggotanya yang terbukti bersalah dan berjanji untuk memberikan sanksi yang setimpal dengan perbuatannya. Namun, keluarga korban berharap agar proses hukum dapat berjalan transparan dan adil, serta memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Keluarga korban juga berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap pemulihan kondisi fisik dan psikologis korban. Mereka berharap agar korban dapat segera pulih dan kembali menjalani aktivitasnya seperti sedia kala.

Kategori: daerah, hukum, hukum dan kriminalitas, kriminalitas, sosial
Tag:hukum, keadilan, kekerasan, kriminalitas, Pelajar, Penembakan, polisi, semarang