Semarang kembali diramaikan dengan tradisi Dugderan, sebuah perayaan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Ribuan warga dari berbagai penjuru kota tumpah ruah di halaman Balaikota Semarang untuk menyaksikan kemeriahan acara ini. Dugderan tahun ini terasa istimewa setelah dua tahun vakum akibat pandemi.
Suasana meriah dan semarak sangat terasa dengan hadirnya berbagai kesenian dan pawai budaya. Arak-arakan yang menampilkan beragam kostum dan replika, serta alunan musik tradisional mengiringi perjalanan rombongan dari titik awal hingga Balaikota. Warga tampak antusias menyaksikan pawai yang menjadi ciri khas Dugderan ini.
Selain pawai, berbagai stan makanan dan minuman khas Ramadhan juga turut meramaikan acara. Masyarakat dapat menikmati beragam kuliner sambil menunggu pengumuman resmi awal Ramadhan oleh pejabat setempat.
Dugderan merupakan tradisi turun temurun yang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Semarang. Acara ini tidak hanya menjadi penanda dimulainya bulan puasa, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi dan mempererat kerukunan antar warga. Kehadiran ribuan warga dalam Dugderan tahun ini menunjukkan antusiasme dan kecintaan masyarakat terhadap tradisi lokal.
