Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong percepatan pembangunan di kawasan Tambaklorok Semarang. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah konsolidasi tanah terpadu di kawasan Kaligawe yang telah rampung.
Ganjar menyebut, program ini merupakan program percontohan nasional yang mampu menata kawasan kumuh menjadi lebih tertata dan layak huni. Kesuksesan ini menurutnya tak lepas dari kolaborasi yang baik antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kota Semarang.
"Ini program yang bagus dan percontohan nasional. Ini barangkali bisa dilakukan di tempat lain," kata Ganjar saat meninjau lokasi, Kamis (22/6/2023).
Konsolidasi tanah terpadu di kawasan Kaligawe ini melibatkan sekitar 400 lebih warga. Mereka direlokasi ke tempat yang lebih layak huni dan aman dari rob. Rumah-rumah yang dulunya kumuh dan tak tertata, kini berganti dengan hunian yang lebih baik dan tertata rapi. Selain itu, akses jalan dan infrastruktur lainnya juga dibangun dengan baik.
Ganjar menjelaskan, program ini berhasil karena adanya komunikasi yang intensif antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat diberikan pemahaman dan dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan. Hal ini membuat masyarakat merasa dihargai dan mendukung penuh program tersebut.
“Kuncinya adalah komunikasi, musyawarah. Alhamdulillah masyarakat menerima dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang memiliki permasalahan serupa. Ia juga meminta agar program ini terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lain di Kota Semarang yang masih terdampak rob.
“Mudah-mudahan ini bisa jadi contoh untuk daerah lain. Dan saya minta ini terus dilanjutkan, agar kawasan lain yang masih terdampak rob bisa segera ditangani,” ungkapnya.
Dengan penataan kawasan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain hunian yang lebih layak, masyarakat juga mendapatkan akses yang lebih baik terhadap fasilitas umum, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Keberhasilan program ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi permasalahan permukiman kumuh dan rob di Kota Semarang. Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Semarang dapat menjadi kota yang lebih maju, nyaman, dan bebas dari rob.
Ganjar juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan hunian yang layak dan lingkungan yang sehat, diharapkan dapat mendorong produktivitas dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Selain itu, penataan kawasan ini juga berdampak positif pada sektor pariwisata. Dengan lingkungan yang bersih dan tertata, diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Semarang. Hal ini tentu akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.
Keberhasilan program konsolidasi tanah terpadu di Kaligawe ini menjadi sebuah model yang inspiratif dan layak untuk direplikasi di daerah lain. Dengan pendekatan yang tepat dan kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat, permasalahan permukiman kumuh dan rob dapat diatasi dengan baik.
Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, khususnya di Kota Semarang dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Kategori: infrastruktur, lingkungan hidup, pembangunan, pemerintahan, pertanahan, tata ruang
Tag:agraria, banjir rob, ganjar pranowo, jawa tengah, kaligawe, kementerian atr/bpn, konsolidasi tanah, normalisasi sungai, pembangunan infrastruktur, penataan kawasan, pencegahan banjir, percontohan nasional, permukiman kumuh, pertanahan, pilot project, program strategis nasional, reforma agraria, semarang, tambak lorok, tata ruang