Hektaran lahan cabai di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, rusak parah akibat terjangan angin kencang. Kejadian ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi para petani. Tanaman cabai yang siap panen roboh dan rusak, sehingga tidak dapat dijual ke pasaran.
Salah seorang petani, mengungkapkan bahwa ia mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Ia telah menghabiskan banyak biaya untuk perawatan dan pemeliharaan tanaman cabai tersebut. Namun, angin kencang dalam sekejap merobohkan tanaman cabai yang menjadi tumpuan penghasilannya.
Para petani berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk mengatasi kerugian yang mereka alami. Mereka juga berharap ada solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, mengingat wilayah tersebut rawan angin kencang.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian setempat telah meninjau lokasi dan mendata kerugian yang dialami para petani. Mereka mengimbau para petani untuk mengasuransikan lahan pertanian mereka sebagai antisipasi terhadap risiko bencana alam seperti angin kencang. Selain itu, pemerintah juga akan mengkaji langkah-langkah mitigasi bencana untuk mengurangi dampak angin kencang di wilayah tersebut.

Kategori: bencana alam, cuaca, ekonomi, pertanian
Tag:angin kencang, bencana alam, cabai, cuaca, gagal panen, Indonesia, jawa tengah, kerugian, kerusakan lahan, pertanian, petani, semarang