Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tengah melanda Kota Semarang. Harga gas melonjak hingga Rp35.000 per tabung dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp19.000. Warga mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas melon tersebut.
Seorang warga, mengeluhkan sulitnya mencari LPG 3 kg. Ia terpaksa membeli dengan harga tinggi karena kebutuhan memasak. Warga lain juga mengungkapkan hal serupa, mereka harus berkeliling ke beberapa tempat untuk mendapatkan gas melon.
Beberapa agen dan pangkalan elpiji mengaku pasokan yang diterima berkurang. Salah satu agen mengungkapkan, biasanya ia menerima pasokan 560 tabung per hari, kini hanya 280 tabung. Pengurangan pasokan ini belum diketahui penyebabnya.
Pemerintah Kota Semarang sedang menyelidiki penyebab kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kg ini. Mereka akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan pasokan gas melon kembali normal dan harga stabil sesuai HET.
Kelangkaan ini berdampak pada masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Gas elpiji 3 kg merupakan kebutuhan pokok untuk memasak, dan kenaikan harga ini memberatkan pengeluaran mereka.

Kategori: berita, ekonomi, energi
Tag:harga naik, kelangkaan gas, lpg 3 kg, semarang, subsidi