Seorang pria di Semarang berinisial AS (33) hampir saja menusuk temannya sendiri, RN (32), setelah keduanya terlibat perselisihan. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (16/7/2023) dini hari di daerah Semarang Selatan. Kejadian bermula ketika AS dan RN bersama-sama mengonsumsi minuman keras.
Keduanya diketahui telah minum sejak sore hari. Dalam kondisi mabuk, AS tiba-tiba terjun ke parit. RN yang melihat kejadian tersebut menertawakan AS. Tindakan RN ini memicu emosi AS yang sudah terpengaruh alkohol.
AS merasa tersinggung dan dipermalukan oleh RN. Ia pun naik dari parit dan langsung mencari RN. Didorong rasa marah, AS mengambil pisau dan berniat menyerang RN.
Beruntung, warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut segera melerai keduanya. Mereka berhasil mencegah AS untuk melukai RN. Pisau yang dipegang AS juga berhasil diamankan. Warga kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung mengamankan AS. Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa pemicu perselisihan adalah rasa tersinggung AS karena ditertawakan RN saat tercebur ke parit.
Kapolsek Semarang Selatan, AKP Indra Jaya, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku dan barang bukti berupa pisau dapur. Saat ini, AS masih dalam pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui motif sebenarnya dan kronologi kejadian secara detail.
Indra juga menambahkan bahwa AS akan dijerat dengan pasal penganiayaan. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi minuman keras secara berlebihan karena dapat memicu tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana pengaruh buruk minuman keras dapat memicu tindakan kekerasan. Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga diri dan menghindari perilaku yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
Kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap detail peristiwa ini. Sementara itu, warga sekitar diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi minuman beralkohol. Konsumsi alkohol berlebihan tidak hanya merugikan kesehatan, tetapi juga dapat memicu tindakan kriminal dan membahayakan keselamatan orang lain.
Selain itu, pentingnya pengendalian emosi juga menjadi sorotan dalam kasus ini. AS yang terpancing emosinya karena ditertawakan, mengambil tindakan impulsif yang hampir berakibat fatal. Pengendalian diri dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan sangat penting untuk menghindari konflik yang merugikan.

Kategori: hukum, kecelakaan, kriminal
Tag:emosi, jawa tengah, kriminal, kriminalitas, mabuk, parit, penganiayaan, penusukan, perkelahian, semarang