Heidy Ratnasari, yang akrab disapa Mbak Ita, mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Semarang periode 2021-2026. Dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang pada Rabu (7/2/2025), Mbak Ita menyampaikan pidato perpisahan yang penuh haru. Air mata tak terbendung saat ia mengenang perjalanan dan kerjasama selama memimpin Kota Semarang.
Dalam pidatonya, Mbak Ita menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota DPRD Kota Semarang, jajaran Pemerintah Kota Semarang, serta masyarakat. Ia menyadari bahwa selama kepemimpinannya, mungkin terdapat kekurangan dan kesalahan. Ia juga memohon maaf jika ada tutur kata dan tindakan yang kurang berkenan.
Mbak Ita mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dan kerjasama yang telah terjalin selama masa jabatannya. Ia mengapresiasi sinergi antara eksekutif dan legislatif yang telah berjalan dengan baik. Menurutnya, kerjasama yang solid inilah yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kota Semarang.
Tak lupa, Mbak Ita juga menitipkan beberapa Pekerjaan Rumah (PR) kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Semarang yang akan menggantikannya. Ia berharap agar program-program yang telah berjalan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan. Beberapa PR yang dititipkan antara lain terkait penanganan banjir, pengelolaan sampah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mbak Ita juga berpesan agar Pj Wali Kota Semarang dapat menjaga kondusifitas dan harmonisasi di Kota Semarang. Ia menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh stakeholder.
Suasana haru menyelimuti ruang rapat paripurna saat Mbak Ita mengakhiri pidatonya. Banyak anggota DPRD dan tamu undangan yang turut terharu. Mereka memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian Mbak Ita selama memimpin Kota Semarang.
Mbak Ita telah menorehkan berbagai prestasi selama masa kepemimpinannya. Beberapa diantaranya adalah peningkatan infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, serta pengentasan kemiskinan. Ia juga berhasil membawa Kota Semarang meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional.
Kepemimpinan Mbak Ita yang dikenal dekat dengan rakyat menjadi salah satu kunci keberhasilannya. Ia selalu berupaya untuk hadir di tengah masyarakat dan mendengarkan aspirasi mereka. Gaya kepemimpinan yang humanis ini membuatnya dicintai oleh masyarakat Kota Semarang.
Meskipun masa jabatannya telah berakhir, Mbak Ita tetap berkomitmen untuk berkontribusi bagi Kota Semarang. Ia berharap agar Kota Semarang dapat terus berkembang dan menjadi kota yang lebih baik di masa yang akan datang.
Perpisahan Mbak Ita meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Kota Semarang. Kepemimpinannya yang penuh dedikasi dan pengabdian akan selalu dikenang. Semoga Pj Wali Kota Semarang yang baru dapat melanjutkan estafet kepemimpinan dan membawa Kota Semarang menuju kemajuan yang lebih gemilang.
Keberhasilan Mbak Ita selama memimpin Kota Semarang menjadi inspirasi bagi para pemimpin daerah lainnya. Kepemimpinan yang humanis, dekat dengan rakyat, dan berorientasi pada hasil merupakan kunci keberhasilannya.

Kategori: berita daerah, pemerintahan, pemerintahan daerah, politik
Tag:air mata, dprd, dprd semarang, haru, jawa tengah, kepala daerah, mbak ita, menangis, minta maaf, pamit, pamitan, pemerintahan, pidato perpisahan, politik, pr, semarang, wali kota semarang