Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI), Zulkifli Hasan, menyatakan kesiapan Indonesia untuk segera memulai perundingan Indonesia-Uzbekistan Preferential Trade Agreement (IU-PTA) dengan Uzbekistan. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Uzbekistan, Bakhtiyor Saidov, di sela-sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 di Semarang, Jawa Tengah.
Mendag Zulkifli Hasan menekankan pentingnya perjanjian perdagangan preferensial ini untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral antara kedua negara. IU-PTA diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi dan mempererat kerja sama di berbagai sektor.
“Perundingan IU-PTA merupakan langkah konkret untuk memperkuat kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Uzbekistan. Kami optimis perjanjian ini akan memberikan manfaat signifikan bagi kedua negara,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa IU-PTA akan menciptakan peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia di Uzbekistan. Sebaliknya, Uzbekistan juga akan mendapatkan akses pasar yang lebih baik ke Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan volume perdagangan dan investasi antara kedua negara.
Beberapa komoditas ekspor unggulan Indonesia yang berpotensi meningkat dengan adanya IU-PTA antara lain tekstil, produk makanan dan minuman, serta otomotif. Sementara itu, Uzbekistan memiliki potensi ekspor buah-buahan kering, benang, dan produk kimia.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Uzbekistan terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023. Ia berharap kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uzbekistan dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
Pertemuan bilateral ini merupakan momentum penting dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Uzbekistan, khususnya di bidang ekonomi. Kedua negara sepakat untuk terus melakukan komunikasi intensif guna mempercepat proses perundingan IU-PTA.
Keinginan untuk segera meluncurkan perundingan IU-PTA ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam meningkatkan kerja sama ekonomi. Diharapkan perjanjian ini dapat segera difinalisasi dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Dengan adanya IU-PTA, diharapkan hambatan perdagangan antara Indonesia dan Uzbekistan dapat dikurangi, sehingga arus barang dan jasa dapat mengalir lebih lancar. Hal ini akan menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan mendorong investasi di kedua negara.
Selain membahas IU-PTA, pertemuan bilateral tersebut juga membahas potensi kerja sama di sektor lain, seperti pariwisata dan pendidikan. Kedua negara sepakat untuk mengeksplorasi peluang kerja sama yang lebih luas untuk saling menguntungkan.
Peluncuran perundingan IU-PTA diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral Indonesia dan Uzbekistan. Perjanjian ini akan membuka babak baru kerja sama ekonomi yang lebih erat dan saling menguntungkan.
Indonesia dan Uzbekistan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi. Dengan political will yang kuat dari kedua negara, diharapkan IU-PTA dapat segera direalisasikan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat kedua negara.

Kategori: ekonomi, hubungan internasional, perdagangan internasional
Tag:ekonomi, Indonesia, internasional, iu-pta, kementerian perdagangan, kerjasama bilateral, kerjasama ekonomi, mendag ri, menlu uzbekistan, perdagangan, perjanjian perdagangan, politik, politik luar negeri, uzbekistan, vladimir norov, zulkifli hasan