Menteri Koordinator Bidang Pangan, mengapresiasi pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di Jawa Tengah. Gerakan ini dinilai efektif dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN). GPM serentak Jateng merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah yang juga dilakukan secara nasional.
GPM serentak Jateng digelar di 35 kabupaten/kota dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Perum Bulog, distributor, dan pelaku usaha lainnya. Berbagai komoditas pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, telur, bawang merah, bawang putih, cabai, dan daging ayam ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menko Pangan menyatakan bahwa GPM serentak ini sangat penting untuk memastikan masyarakat dapat mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau. Stabilitas harga pangan menjadi kunci dalam mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, khususnya di tengah momentum perayaan keagamaan. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan menjaga stabilitas harga pangan melalui berbagai program dan kebijakan.
Selain mengapresiasi GPM, Menko Pangan juga mendorong optimalisasi distribusi pangan antar daerah. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan pasokan dan mencegah terjadinya disparitas harga yang signifikan antar wilayah. Pemerintah daerah diharapkan dapat berperan aktif dalam memantau pergerakan harga dan distribusi pangan di wilayahnya masing-masing.
Dengan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder terkait, diharapkan stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik, sehingga masyarakat dapat merayakan hari besar keagamaan dengan tenang dan nyaman.
