Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono memerintahkan proses hukum terhadap oknum anggota TNI yang diduga melakukan penusukan terhadap dua warga di Semarang, Jawa Tengah. Insiden ini terjadi pada Kamis (2/3/2023) malam.
Mayjen TNI Widi Prasetijono menegaskan tidak akan menoleransi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggotanya. Ia menekankan bahwa prajurit TNI harus melindungi masyarakat, bukan sebaliknya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga atas kejadian ini.
Pangdam IV/Diponegoro berkomitmen untuk memastikan proses hukum berjalan transparan dan adil. Ia menginstruksikan kepada jajarannya untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini. Oknum TNI yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku di lingkungan militer.
Peristiwa penusukan ini bermula dari cekcok antara oknum TNI tersebut dengan kedua korban. Kronologi kejadian masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Identitas oknum TNI tersebut belum diungkapkan secara resmi oleh pihak Kodam IV/Diponegoro.
Kedua korban penusukan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi terkini keduanya masih dalam pantauan tim medis. Pihak Kodam IV/Diponegoro juga menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas biaya perawatan kedua korban.
Kasus ini menjadi perhatian serius Pangdam IV/Diponegoro. Ia menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga disiplin dan profesionalisme prajurit TNI di wilayahnya. Ia juga berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap motif di balik penusukan ini. Pihak berwenang berupaya mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi untuk melengkapi berkas perkara.
Pangdam IV/Diponegoro juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak yang berwenang. Ia berjanji akan memberikan informasi terbaru terkait perkembangan kasus ini secara transparan kepada publik.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pembinaan mental dan disiplin bagi prajurit TNI. Pangdam IV/Diponegoro menyatakan akan memperkuat program pembinaan karakter prajurit untuk mencegah tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat.
Pihak Kodam IV/Diponegoro juga akan menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan masyarakat untuk membangun kepercayaan dan sinergitas yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman dan konflik antara TNI dan masyarakat di masa depan.
Mayjen TNI Widi Prasetijono kembali menegaskan bahwa TNI berada di garda terdepan untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Tindakan oknum TNI yang merugikan masyarakat tidak mencerminkan nilai-nilai luhur dan jati diri TNI sebagai tentara rakyat.
