Operasional angkutan barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, dihentikan sementara. Kebijakan ini diambil oleh Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai respons atas banjir rob yang melanda kawasan pelabuhan tersebut.
Banjir rob yang cukup parah menggenangi area pelabuhan dan akses jalan menuju pelabuhan, sehingga menyulitkan aktivitas bongkar muat dan pengangkutan barang. Kondisi ini dinilai dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan berpotensi merusak barang yang diangkut.
Ketua APTRINDO Jawa Tengah dan DIY menjelaskan bahwa penghentian operasional ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah kerugian yang lebih besar bagi para pengusaha angkutan barang. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi lapangan dan dampak yang ditimbulkan oleh banjir rob.
Penghentian operasional angkutan barang ini akan berlangsung hingga situasi di Pelabuhan Tanjung Emas kembali normal dan air surut. APTRINDO akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus barang setelah kondisi memungkinkan.
Diharapkan dengan penghentian sementara ini, kerugian dapat diminimalisir dan aktivitas pengangkutan barang dapat kembali berjalan normal secepatnya setelah kondisi banjir rob membaik.

Kategori: bencana, bencana alam, ekonomi, transportasi
Tag:angkutan barang, aptrindo, banjir rob, logistik, pelabuhan, semarang, tanjung emas, transportasi