Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan bantuan insentif atau bisyaroh kepada 6.572 warga yang dianggap istimewa. Penerima bantuan tersebut meliputi guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ), guru madrasah diniyah (madin), imam, marbot, khatib, hingga petugas pemulasaran jenazah.
Penyerahan bisyaroh secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Balaikota Semarang. Total anggaran yang digelontorkan untuk bantuan ini mencapai Rp5,9 miliar.
Wali Kota Semarang, yang akrab disapa Mbak Ita, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Pemkot Semarang atas dedikasi dan pengabdian para penerima dalam membangun karakter masyarakat, khususnya di bidang keagamaan.
"Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada para warga istimewa yang telah mengabdi dan berdedikasi. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan memberikan semangat untuk terus berkontribusi bagi masyarakat," ujar Mbak Ita.
Mbak Ita juga berharap, bantuan bisyaroh ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para penerima. Ia juga berpesan agar bantuan tersebut digunakan dengan bijak dan untuk keperluan yang bermanfaat.
Salah satu penerima bantuan, seorang guru TPQ, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh Pemkot Semarang. Ia mengaku bantuan tersebut sangat membantu, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit.
Selain memberikan bisyaroh, Pemkot Semarang juga berkomitmen untuk terus meningkatkan program-program pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang keagamaan. Hal ini sejalan dengan upaya Pemkot Semarang dalam mewujudkan masyarakat yang religius, berakhlak mulia, dan sejahtera.

Kategori: keagamaan, pemerintahan, sosial
Tag:bantuan sosial, bisyaroh, disabilitas, guru, guru ngaji, imam, khatib, madin, Marbot, pemerintah kota, semarang, warga istimewa