Pemerintah Kota Semarang bergerak cepat merespons genangan air yang terjadi di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (6/1/2023). Genangan tersebut disebabkan oleh luapan air dari saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung, menjelaskan bahwa genangan air tersebut bersifat sementara dan langsung surut setelah hujan reda. Ia menegaskan bahwa tidak ada rumah warga yang tergenang air dalam kejadian tersebut. DPU Kota Semarang telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Salah satu langkah yang telah diambil adalah normalisasi saluran drainase di sekitar Perumahan Dinar Indah. Normalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tampung drainase sehingga dapat menampung debit air hujan yang lebih besar. Selain itu, DPU juga memastikan saluran drainase bebas dari sampah dan material lain yang dapat menghambat aliran air.
Rianung juga menambahkan bahwa pihaknya terus memantau kondisi drainase di seluruh wilayah Kota Semarang, terutama di daerah-daerah yang rawan genangan. Pemantauan ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi masalah dan melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin. DPU juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi prakiraan cuaca sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.
Kejadian genangan di Perumahan Dinar Indah menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Semarang. Hal ini menunjukkan pentingnya perawatan dan peningkatan infrastruktur drainase untuk menghadapi intensitas hujan yang tinggi. Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem drainase di seluruh wilayah kota guna mencegah terjadinya genangan dan banjir.
Pemerintah Kota Semarang juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran drainase dan menyebabkan genangan air. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari genangan.
Dengan langkah-langkah antisipasi dan respon cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang. Kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan bencana hidrometeorologi, termasuk genangan dan banjir.
Upaya-upaya preventif seperti normalisasi drainase, pembersihan saluran air, dan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengantisipasi dampak dari curah hujan yang tinggi.
Pemerintah Kota Semarang juga mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, khususnya pada musim penghujan. Informasi mengenai prakiraan cuaca dan peringatan dini dari BMKG perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dalam beraktivitas.
