Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tengah melakukan persiapan untuk menggelar tradisi Dugderan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H. Tradisi unik yang menjadi ikon Kota Semarang ini sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, menyampaikan bahwa Dugderan tahun ini akan kembali meriah. Berbagai persiapan telah dilakukan agar masyarakat dapat kembali menikmati kemeriahan tradisi turun-temurun ini.
Salah satu hal yang identik dengan Dugderan adalah Warak Ngendog, makhluk imajinasi perpaduan tiga hewan: burung, kambing, dan ular. Ikon khas Semarang ini akan kembali hadir dan menjadi pusat perhatian dalam pawai budaya yang menjadi bagian dari tradisi Dugderan.
Selain pawai Warak Ngendog, berbagai kesenian dan pertunjukan tradisional juga akan ditampilkan untuk semakin menyemarakkan acara. Dugderan diharapkan tidak hanya menjadi momen penyambutan Ramadhan, tetapi juga sebagai ajang pelestarian budaya dan hiburan bagi masyarakat.
Dugderan merupakan tradisi yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Kembalinya tradisi ini setelah pandemi diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik dari sisi keagamaan, sosial, maupun ekonomi bagi Kota Semarang.
