Pendapatan parkir di Kota Semarang pada tahun 2024 hanya mencapai 20% dari target yang telah ditetapkan. Dishub Kota Semarang mengakui adanya beberapa kendala yang menyebabkan target tersebut tidak tercapai. Salah satu faktor utama adalah masih banyaknya titik parkir yang belum tergarap secara optimal. Selain itu, Dishub juga mengidentifikasi adanya kebocoran retribusi parkir yang cukup signifikan.
Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi baru untuk meningkatkan pendapatan parkir di tahun-tahun mendatang. Strategi tersebut meliputi optimalisasi titik parkir yang sudah ada, penambahan titik parkir baru, serta penerapan teknologi dalam pengelolaan parkir.
Optimalisasi titik parkir yang sudah ada akan dilakukan dengan memperbaiki sistem pengelolaan dan pengawasan. Dishub akan meningkatkan jumlah petugas parkir dan memperketat pengawasan terhadap proses pemungutan retribusi. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir kebocoran retribusi yang selama ini terjadi.
Penambahan titik parkir baru akan difokuskan pada area-area yang memiliki potensi parkir tinggi, seperti pusat perbelanjaan, kawasan wisata, dan perkantoran. Dishub akan melakukan kajian terlebih dahulu untuk menentukan lokasi yang tepat dan strategis.
Penerapan teknologi dalam pengelolaan parkir juga menjadi salah satu fokus utama Dishub. Salah satu teknologi yang akan diterapkan adalah sistem parkir elektronik. Dengan sistem ini, proses pembayaran parkir akan lebih mudah, transparan, dan akuntabel. Selain itu, sistem parkir elektronik juga dapat membantu Dishub dalam memantau dan mengontrol pendapatan parkir secara real-time.
Dishub optimis bahwa dengan strategi-strategi tersebut, pendapatan parkir di Kota Semarang dapat meningkat secara signifikan di masa mendatang. Target peningkatan pendapatan parkir ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain strategi-strategi tersebut, Dishub juga akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya membayar parkir secara resmi. Dishub berharap masyarakat dapat lebih sadar akan kontribusi mereka dalam pembangunan Kota Semarang melalui pembayaran parkir yang tepat.
Dishub juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pengelola gedung dan pusat perbelanjaan, untuk mengoptimalkan pengelolaan parkir. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dalam meningkatkan pendapatan parkir dan memperbaiki sistem perparkiran di Kota Semarang.
Keberhasilan strategi ini tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan target pendapatan parkir di Kota Semarang dapat tercapai dan berkontribusi pada pembangunan kota.
Dishub juga akan terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi-strategi tersebut. Evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Peningkatan pendapatan parkir diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan Kota Semarang. Pendapatan tersebut dapat digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan, seperti perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan pengembangan sektor pariwisata.
Dishub Kota Semarang berkomitmen untuk terus berinovasi dan mencari solusi terbaik dalam pengelolaan parkir. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan sistem perparkiran yang modern, efisien, dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah kota.

Kategori: parkir, pemerintahan, pendapatan daerah, semarang, transportasi
Tag:anggaran, apbd, dishub, e-parking, fiskal daerah, jawa tengah, keuangan daerah, optimalisasi, optimalisasi parkir, pajak, pajak parkir, parkir, parkir elektronik, parkir off street, parkir tepi jalan, pemerintah kota, pemerintah kota semarang, pendapatan, pendapatan asli daerah, pendapatan parkir, potensi parkir, retribusi, retribusi parkir, semarang, smart parking, strategi, strategi parkir, target, target parkir, teknologi parkir, transportasi