Seorang penjaga toko emas di daerah Semarang Timur diduga menjadi korban gendam. Pelaku berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan emas setelah mengelabui penjaga toko dengan modus berpura-pura menjadi pembeli.
Kejadian ini terjadi pada siang hari. Pelaku yang berjumlah satu orang datang ke toko emas tersebut dan berpura-pura ingin membeli. Ia kemudian mengajak penjaga toko mengobrol dengan menggunakan bahasa yang campur aduk, seperti bahasa Indonesia, Jawa, dan bahasa asing lainnya. Diduga, cara bicara pelaku ini merupakan bagian dari modus operandinya untuk menghipnotis atau menggendam korban.
Saat penjaga toko lengah, pelaku dengan cepat mengambil sejumlah perhiasan emas dan langsung melarikan diri. Penjaga toko baru menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan setelah pelaku pergi. Kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Pihak kepolisian telah menerima laporan kejadian ini dan sedang melakukan penyelidikan. Rekaman CCTV dari toko emas tersebut sedang dipelajari untuk mengidentifikasi pelaku. Polisi juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pedagang, untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan seperti ini.
Masyarakat diimbau untuk segera melapor ke pihak berwajib jika menemui orang yang mencurigakan atau mengalami kejadian serupa.

Kategori: berita, hukum, kriminal, kriminalitas
Tag:bahasa campuran, gendam, kriminal, kriminalitas, pencurian, penipuan, perhiasan, semarang, toko emas