Seorang warga Semarang, Jawa Tengah, bernama Agus Supriyanto (41), tewas setelah diduga dikeroyok oleh sejumlah oknum anggota polisi. Insiden ini terjadi di sebuah tempat hiburan malam di Kota Semarang pada Kamis (25/5/2023) dini hari.
Keluarga korban menceritakan kronologi kejadian versi mereka. Menurut keterangan keluarga, Agus bersama tiga temannya sedang berada di tempat hiburan malam tersebut. Tiba-tiba, terjadi keributan yang melibatkan sejumlah oknum anggota polisi. Agus dan teman-temannya kemudian dituduh sebagai penyebab keributan.
Keluarga korban menyatakan bahwa Agus dan teman-temannya dianiaya oleh oknum polisi tersebut. Mereka dipukul dan ditendang hingga babak belur. Agus, yang mengalami luka parah, kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong.
Polisi, di sisi lain, memberikan versi yang berbeda. Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. M Iqbal Alqudusy, keributan tersebut bermula dari kesalahpahaman antara Agus dan teman-temannya dengan pengunjung lain. Polisi yang bertugas di lokasi kemudian berusaha melerai.
Iqbal menyatakan bahwa dalam proses pembubaran, terjadi perlawanan dari Agus dan teman-temannya. Mereka diduga dalam keadaan mabuk dan tidak kooperatif. Polisi kemudian mengamankan mereka.
Polisi membantah adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh anggotanya. Iqbal menjelaskan bahwa Agus mengalami luka-luka akibat terjatuh saat berusaha melarikan diri. Polisi juga mengklaim telah melakukan pertolongan pertama kepada Agus sebelum membawanya ke rumah sakit.
Namun, keluarga korban tetap bersikukuh bahwa Agus tewas akibat dikeroyok oleh oknum polisi. Mereka menuntut keadilan dan meminta agar kasus ini diusut tuntas. Keluarga korban juga mempertanyakan luka-luka di tubuh Agus yang menurut mereka tidak mungkin hanya disebabkan oleh jatuh.
Kasus ini pun menjadi perhatian publik. Banyak pihak yang mendesak agar kepolisian melakukan investigasi secara transparan dan akuntabel. Publik juga berharap agar pelaku penganiayaan, siapa pun itu, dapat diproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pihak kepolisian menyatakan akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Mereka berjanji akan memeriksa semua saksi dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Hasil penyelidikan tersebut nantinya akan disampaikan kepada publik.
Keluarga korban berharap agar keadilan dapat ditegakkan. Mereka menginginkan agar para pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Agus dapat dihukum setimpal. Mereka juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya profesionalisme dan penegakan hukum yang adil. Publik menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh kepolisian dan berharap agar kebenaran dapat terungkap.
Sementara itu, jenazah Agus telah dimakamkan oleh keluarganya. Suasana duka masih menyelimuti keluarga dan kerabat korban. Mereka berharap agar Agus mendapatkan keadilan dan pelaku penganiayaan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kategori: hukum, kekerasan, kematian, kepolisian, kriminal, penganiayaan
Tag:berita kriminal, hukum, investigasi, investigasi polisi, jawa tengah, kekerasan, Kematian, kepolisian, korban tewas, kriminal, kronologi, pelanggaran ham, pelanggaran hukum, penganiayaan, polisi keroyok warga, polisi vs keluarga, propam, semarang