Dusun Thekelan, Semarang, menjadi contoh nyata indahnya toleransi antarumat beragama di Indonesia. Suasana Lebaran tahun ini semakin memperkuat ikatan persaudaraan antara warga Muslim dan non-Muslim di dusun tersebut.
Warga non-Muslim turut berpartisipasi aktif dalam perayaan Lebaran, mulai dari membantu persiapan hingga ikut serta dalam kegiatan halalbihalal. Mereka saling berbagi makanan dan minuman, serta bermaaf-maafan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Gotong royong dan saling membantu sudah menjadi tradisi yang mengakar kuat di Dusun Thekelan. Tidak hanya saat Lebaran, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, warga selalu bahu-membahu tanpa memandang perbedaan agama.
Salah satu contoh nyata toleransi di dusun ini adalah keterlibatan warga non-Muslim dalam menjaga keamanan saat salat Idul Fitri. Mereka turut berjaga di sekitar masjid agar umat Muslim dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tenang.
Sikap saling menghormati dan menghargai antarumat beragama di Dusun Thekelan patut menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Kerukunan dan toleransi yang terjalin di dusun ini membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan secara damai.
Kisah inspiratif dari Dusun Thekelan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kerukunan dan toleransi antarumat beragama di seluruh Indonesia. Dengan hidup rukun dan damai, kita dapat membangun bangsa yang lebih kuat dan harmonis.

Kategori: agama, berita, budaya, sosial
Tag:dusun thekelan, gotong royong, idul fitri, Indonesia, keberagaman, kebersamaan, kerukunan, lebaran, semarang, thekelan, toleransi