Atraksi Budaya yang Memukau
Ribuan warga Kota Semarang dan sekitarnya tumpah ruah di kawasan Gua Kreo untuk menyaksikan dan mengikuti tradisi Sesaji Rewanda. Tradisi ini merupakan acara rutin tahunan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Kota Semarang.
Prosesi Sakral dan Meriah
Prosesi Sesaji Rewanda dimulai dengan arak-arakan sesaji dari berbagai penjuru desa menuju Gua Kreo. Sesaji berupa hasil bumi, makanan tradisional, dan berbagai macam persembahan lainnya diusung dengan penuh khidmat oleh para peserta. Setibanya di Gua Kreo, sesaji tersebut kemudian diletakkan di depan gua sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada leluhur.
Simbol Penghormatan Kepada Kera
Rewanda, dalam tradisi ini, merujuk pada kera-kera yang menghuni kawasan Gua Kreo. Masyarakat setempat meyakini bahwa kera-kera tersebut memiliki hubungan erat dengan sejarah dan legenda Gua Kreo. Pemberian sesaji ini juga sebagai bentuk penghormatan dan harapan agar kera-kera tersebut senantiasa dilindungi dan dijaga kelestariannya.
Daya Tarik Wisata yang Meningkat
Selain menjadi ritual sakral bagi masyarakat setempat, Sesaji Rewanda juga menjadi daya tarik wisata yang signifikan bagi Kota Semarang. Banyak wisatawan dari berbagai daerah datang untuk menyaksikan langsung kemeriahan dan keunikan tradisi ini. Hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi para pedagang dan pelaku usaha pariwisata di sekitar Gua Kreo.
Upaya Pelestarian Budaya Lokal
Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi Sesaji Rewanda sebagai bagian dari identitas budaya kota. Dukungan diberikan dalam berbagai bentuk, mulai dari promosi acara hingga penyediaan fasilitas yang memadai bagi para peserta dan wisatawan. Diharapkan, tradisi ini dapat terus lestari dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Semarang.

Kategori: budaya, jawa tengah, lokal, pariwisata, tradisi, wisata
Tag:budaya, Gua Kreo, ritual, semarang, Sesaji Rewanda, tradisi, wisata