Menjelang Lebaran, para napi perempuan di Lapas Perempuan Semarang disibukkan dengan aktivitas membuat kue kering. Berbagai macam kue kering diproduksi, mulai dari nastar, putri salju, kastengel, hingga lidah kucing. Mereka bekerja sama dalam satu tim untuk menyelesaikan pesanan kue yang datang dari masyarakat.
Kegiatan membuat kue kering ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan oleh Lapas Perempuan Semarang. Program ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan bagi para napi agar mereka dapat mandiri dan memiliki penghasilan setelah bebas nanti.
Para napi yang terlibat dalam pembuatan kue kering ini mengaku senang dan antusias. Mereka merasa mendapatkan pengalaman baru dan keterampilan yang bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini juga membantu mereka mengisi waktu luang dan mengurangi rasa bosan selama menjalani masa hukuman.
Kue kering yang diproduksi oleh para napi ini dijual dengan harga yang terjangkau. Masyarakat dapat memesan kue kering tersebut melalui koperasi Lapas Perempuan Semarang. Hasil penjualan kue kering ini digunakan untuk membiayai kegiatan pembinaan di Lapas dan sebagian diberikan kepada para napi sebagai upah.
Dengan adanya program pembinaan kemandirian ini, diharapkan para napi perempuan di Lapas Perempuan Semarang dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang memadai dan mampu hidup mandiri.

Kategori: bisnis, kriminal, makanan, sosial
Tag:keterampilan, kue kering, lapas semarang, lebaran, napi, pemberdayaan